Ragam

Menguak Misteri Setro Gondo Mayit: Benarkah Ada Kampung Gaib yang Dihuni Para Demit?

×

Menguak Misteri Setro Gondo Mayit: Benarkah Ada Kampung Gaib yang Dihuni Para Demit?

Sebarkan artikel ini
Menguak Misteri Setro Gondo Mayit: Benarkah Ada Kampung Gaib yang Dihuni Para Demit?
Menguak Misteri Setro Gondo Mayit: Benarkah Ada Kampung Gaib yang Dihuni Para Demit?/(pixabay)

PenaKu.ID – Cerita tentang tempat-tempat angker dan misterius selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari folklor di Indonesia. Salah satu yang paling melegenda adalah Setro Gondo Mayit, sebuah lokasi yang dipercaya sebagai kampung atau kerajaan gaib yang dihuni oleh makhluk halus atau demit. Nama “Gondo Mayit” sendiri berarti “bau mayat,” yang semakin menambah nuansa seram pada legenda ini.

Kisah ini menyebar dari mulut ke mulut, sering kali dihubungkan dengan lokasi-lokasi tertentu seperti hutan keramat atau gunung angker di Pulau Jawa.

Menurut kepercayaan, Setro Gondo Mayit adalah dimensi lain yang tak kasat mata, di mana kehidupan para demit berjalan layaknya manusia dengan pasar, pemerintahan, dan aktivitas sosialnya sendiri.

Mitos dan Cerita yang Dipercaya Masyarakat soal Setro Gondo Mayit

Menurut mitos yang beredar, tidak sembarang orang bisa melihat atau masuk ke kampung demit ini. Hanya mereka yang memiliki kelebihan spiritual atau orang yang tersesat dalam kondisi pikiran kosong yang konon bisa “tertarik” masuk ke alam mereka.

Cerita-cerita tentang pendaki gunung yang hilang dan kemudian ditemukan dengan cerita aneh setelah mengunjungi pasar gaib sering dikaitkan dengan keberadaan Setro Gondo Mayit.

Perspektif Logis di Balik Cerita Mistis Setro Gondo Mayit

Meskipun cerita tentang Setro Gondo Mayit sangat populer, hingga kini tidak ada bukti fisik atau ilmiah yang dapat memverifikasi keberadaannya. Para ahli folklor melihatnya sebagai bagian dari kekayaan budaya lisan yang berfungsi sebagai pengingat agar manusia selalu menghormati alam dan menjaga sopan santun saat berada di tempat asing.

Cerita seram ini juga efektif untuk mencegah orang memasuki area berbahaya seperti hutan lebat atau jurang tanpa persiapan yang matang.**