Kesehatan

Mengenal Atresia Duodenum

×

Mengenal Atresia Duodenum

Sebarkan artikel ini
Mengenal Atresia Duodenum
Mengenal Atresia Duodenum/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Atresia duodenum adalah kelainan bawaan yang membuat saluran usus dua belas jari (duodenum) tertutup atau tidak terbentuk sempurna.

Akibatnya, makanan dan cairan dari lambung tidak dapat melewati usus halus dengan normal, sehingga timbul muntah hijau, perut bayi membuncit, dan gagal tumbuh.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Meskipun jarang—hanya 1 dari 5.000–10.000 kelahiran mengalami kondisi ini—penanganan cepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius seperti dehidrasi dan infeksi.

Gejala dan Diagnosis Awal Atresia Duodenum

Pada beberapa jam hingga hari pertama kehidupan, bayi dengan atresia duodenum biasanya mengalami muntah berwarna kehijauan karena cairan empedu tidak bisa diteruskan.

Perut bagian atas membesar, dan bayi tampak tidak nyaman.

Dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen abdomen dengan kontras untuk melihat titik sumbatan serta memastikan diagnosis.

Prosedur Atresia Duodenum

Setelah diagnosis dikonfirmasi, langkah utama adalah melakukan koreksi bedah.

Dokter bedah akan membuka sumbatan dengan teknik duodenoduodenostomy atau bypass ke usus jejunum.

Pasca operasi, bayi dipantau ketat di NICU, diberikan nutrisi melalui infus (total parenteral nutrition) hingga usus kembali berfungsi. Setelah dua minggu dan kondisi stabil, bayi dapat mulai diberi ASI perlahan.

Penanganan komplikasi seperti infeksi luka atau gangguan penyerapan juga menjadi fokus selanjutnya.

Orang tua perlu bekerja sama dengan tim medis untuk memantau pertumbuhan, memerhatikan tanda kegagalan tumbuh, dan melakukan kontrol berkala.**