PenaKu.ID – Dalam banyak narasi budaya dan sosial, “bertahan” dalam hubungan sering kali diagungkan sebagai tanda kesetiaan dan kekuatan. Kita didorong untuk memperbaiki apa yang rusak, untuk berjuang demi cinta. Namun, narasi ini sering kali mengabaikan satu fakta krusial: tidak semua hubungan layak dipertahankan. Ada kalanya, keputusan untuk pergi bukanlah sebuah kegagalan, melainkan tindakan penjagaan harga diri paling fundamental.
Pergi bukan berarti Anda jahat, lemah, atau egois. Sebaliknya, itu adalah pengakuan bahwa Anda layak mendapatkan penghargaan, rasa hormat, dan kebahagiaan. Bertahan dalam hubungan yang secara konsisten menguras mental, meremehkan nilai Anda, atau mengabaikan kebutuhan Anda adalah bentuk pengkhianatan terhadap diri sendiri. Harga diri adalah fondasi dari kesehatan mental kita; ketika fondasi itu terus-menerus digerogoti atas nama “cinta”, yang tersisa hanyalah kehampaan.
Mitos Kesetiaan Buta: Saat Bertahan Justru Melukai Harga Diri
Kesetiaan adalah kebajikan, tetapi kesetiaan buta adalah racun. Banyak orang bertahan dalam hubungan toksik karena takut dicap “gagal” atau “mudah menyerah”. Mereka mungkin bertahan demi anak, stabilitas finansial, atau kenangan masa lalu yang indah.
Namun, harga yang dibayar sangat mahal. Bertahan dalam situasi di mana Anda tidak dihargai, dibohongi, atau bahkan disakiti secara emosional (atau fisik) hanya akan mengajarkan dua hal: kepada pasangan Anda bahwa perilaku buruknya dapat ditoleransi, dan kepada diri Anda sendiri bahwa Anda tidak pantas mendapatkan yang lebih baik.
Memilih Harga Diri Sendiri: Langkah Awal Pemulihan
Membuat keputusan untuk pergi adalah salah satu hal tersulit, namun sering kali menjadi yang paling membebaskan. Ini adalah momen di mana Anda akhirnya berkata, “Cukup.” Ini adalah deklarasi bahwa kebutuhan dan kebahagiaan Anda valid. Menjaga harga diri berarti Anda menetapkan standar tentang bagaimana Anda bersedia diperlakukan.
Jika seseorang terus-menerus gagal memenuhi standar dasar rasa hormat, maka melepaskannya adalah satu-satunya pilihan logis. Ini bukan kejahatan; ini adalah tindakan mencintai diri sendiri yang paling murni dan perlu.**










