PenaKu.ID – Dunia modern dipenuhi dengan kebisingan yang konstan, baik dari lalu lintas, notifikasi gawai, maupun tuntutan sosial. Di tengah hiruk-pikuk ini, “berteman dengan keheningan atau ketenangan” bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan esensial untuk kesehatan mental dan kejernihan pikiran. Ketenangan menawarkan jeda yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk memproses informasi, beristirahat, dan memulihkan diri.
Banyak orang merasa tidak nyaman dengan kesunyian, menganggapnya sebagai kekosongan yang harus segera diisi. Namun, memeluk ketenangan secara sadar dapat membuka pintu menuju pemahaman diri yang lebih dalam. Ini adalah momen di mana kita dapat benar-benar mendengarkan pikiran kita sendiri tanpa interupsi eksternal.
Manfaat Psikologis dari Keheningan
Secara ilmiah, keheningan terbukti dapat mengurangi tingkat stres dan ketegangan. Saat kita berada dalam lingkungan yang tenang, otak melepaskan hormon yang menenangkan, menurunkan tekanan darah, dan memperlambat detak jantung. Ini adalah ‘tombol reset’ alami bagi sistem saraf kita.
Selain itu, ketenangan juga terbukti meningkatkan fokus dan konsentrasi. Tanpa distraksi audio, kemampuan kognitif kita untuk memecahkan masalah dan berkreasi menjadi lebih tajam.
Cara Praktis ‘Berteman’ dengan Keheningan
Memulai pertemanan dengan ketenangan tidak harus drastis. Anda bisa memulainya dengan menyisihkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk duduk diam tanpa gawai, musik, atau televisi. Meditasi adalah salah satu cara terstruktur untuk melakukannya.
Anda juga bisa mencari keheningan di alam, seperti berjalan-sore di taman atau sekadar duduk di teras mendengarkan suara angin. Tujuannya adalah melatih otak Anda untuk merasa nyaman dan damai dalam kesunyian.**
