Tutup
PenaEkonomi

Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan Melalui Program GENCARKAN OJK

×

Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan Melalui Program GENCARKAN OJK

Sebarkan artikel ini
Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan Melalui Program GENCARKAN OJK
Program GENCARKAN OJK/(foto ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui program GENCARKAN atau Gerakan Nasional Cerdas Keuangan.

Program ini bertujuan untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk serta layanan keuangan yang ada.

Frederica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, menegaskan bahwa OJK berkomitmen memperluas akses ini hingga menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Program GENCARKAN sudah berjalan dan melibatkan berbagai pihak dari pelaku usaha jasa keuangan. Dalam waktu tiga bulan pertama, GENCARKAN berhasil meluncurkan sekitar 8.000 program yang telah menjangkau lebih dari 32 juta masyarakat Indonesia.

Frederica menjelaskan bahwa OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) serta pemangku kepentingan lain sudah memetakan daerah-daerah yang belum memiliki akses literasi keuangan, khususnya di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Target Program GENCARKAN

  • Menghadirkan dua juta duta dan agen literasi inklusi untuk mendukung edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota.
  • Menjangkau hingga 50 juta orang melalui program multi-kanal.
  • Mencapai indeks inklusi keuangan nasional sebesar 98 persen.
  • Memastikan 90 persen pelajar di Indonesia memiliki tabungan.
  • Memfasilitasi sekitar 2,5 juta kelompok mahasiswa dan pemuda dengan rekening tabungan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda).
  • Mendukung kredit bagi UMKM melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) untuk menjangkau sekitar 1,6 juta debitur.
  • Memperluas akses produk keuangan bagi kelompok disabilitas hingga 30 persen.

Frederica mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat literasi keuangan, khususnya di daerah yang sulit dijangkau.

Ia menegaskan bahwa dukungan berbagai pihak dibutuhkan agar masyarakat di daerah terpencil juga dapat menikmati layanan keuangan yang berkualitas.

Hal ini sangat penting agar masyarakat bisa mengakses produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti tabungan, investasi, hingga layanan pinjaman yang terpercaya.

Menurut Frederica, jika tidak diarahkan, pelaku usaha sektor jasa keuangan cenderung fokus pada daerah dengan potensi pasar yang lebih tinggi.

Dengan adanya program GENCARKAN, OJK berharap bisa mengarahkan layanan keuangan ke daerah-daerah yang selama ini belum mendapatkan perhatian, sehingga seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat dari perkembangan sektor jasa keuangan.

Program GENCARKAN juga dirancang dengan pendekatan edukasi yang bersifat segmentasi atau berbasis segmen masyarakat.

Frederica menekankan bahwa edukasi keuangan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat masyarakat di setiap daerah.

Sebagai contoh, tidak semua daerah akan diperkenalkan langsung dengan investasi saham atau pasar modal, namun bisa dimulai dari produk yang lebih sederhana, seperti reksadana atau investasi emas.

Dengan segmentasi ini, masyarakat dapat lebih mudah memahami produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Harapan dari Program GENCARKAN

OJK berharap pendekatan ini akan memudahkan masyarakat untuk memahami produk keuangan dan berinvestasi sesuai dengan kapasitas dan risiko yang mereka pahami.

Melalui edukasi keuangan yang terstruktur, masyarakat bisa meningkatkan pengetahuan mereka dan memanfaatkan produk keuangan dengan lebih bijak.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 75,02 persen, sementara indeks literasi keuangan berada pada angka 65,43 persen.

Meski angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik, OJK menargetkan pencapaian yang lebih tinggi lagi melalui program GENCARKAN.

Dengan target inklusi keuangan nasional mencapai 98 persen, diharapkan lebih banyak masyarakat dapat mengakses layanan keuangan yang kredibel dan aman.

Selain literasi dasar keuangan, GENCARKAN juga mendukung peningkatan pemahaman masyarakat tentang investasi yang aman.

Program edukasi ini akan memberikan informasi terkait investasi yang cocok untuk pemula, terutama yang belum familiar dengan pasar modal.

Dengan begitu, masyarakat tidak hanya sekedar mengenal produk keuangan, tetapi juga memahami cara penggunaannya sesuai kebutuhan.

**