Tutup
PenaEkonomi

Membandingkan Bunga Deposito dan Inflasi: Apa Dampaknya Terhadap Nilai Uang Anda di Masa Depan?

×

Membandingkan Bunga Deposito dan Inflasi: Apa Dampaknya Terhadap Nilai Uang Anda di Masa Depan?

Sebarkan artikel ini
Membandingkan Bunga Deposito dan Inflasi
Membandingkan Bunga Deposito dan Inflasi/(ilustrasi/pixabay)

PenaKu.ID – Inflasi dan bunga deposito atau bunga bank adalah dua faktor ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap nilai uang Anda.

Sering kali, kita mendengar tentang bunga deposito yang diberikan oleh bank sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan dari simpanan kita.

Namun, bagaimana jika inflasi juga ikut berperan? Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana bunga bank berjangka dibandingkan dengan tingkat inflasi, serta dampaknya terhadap nilai riil uang Anda.

Inflasi adalah fenomena ekonomi di mana harga barang dan jasa terus meningkat dalam suatu periode waktu. Dampaknya, nilai riil uang yang Anda miliki akan menurun.

Sebagai contoh, jika saat ini Anda memiliki uang Rp100.000, Anda mungkin bisa membeli 12 kilogram beras.

Namun, akibat inflasi, uang yang sama bulan depan hanya bisa membeli 10 kilogram beras. Ini menunjukkan bagaimana inflasi mengurangi daya beli uang Anda.

Apa Itu Bunga Deposito ?

Bunga deposito adalah imbal hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang menyimpan uang dalam deposito, sebagai bentuk kompensasi karena dana Anda disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Suku bunga deposito bervariasi, tergantung pada bank dan jenis deposito yang dipilih. Pada prinsipnya, semakin lama jangka waktu deposito, semakin tinggi pula bunga yang diberikan.

Namun, meskipun deposito memberikan bunga, apakah keuntungan tersebut cukup untuk mengatasi dampak inflasi?

Pertanyaan utama yang sering diajukan adalah apakah bunga bank berjangka cukup untuk mengimbangi inflasi.

Jika tingkat inflasi lebih tinggi daripada suku bunga bank berjangka, maka meskipun Anda mendapatkan bunga, nilai riil uang Anda tetap berkurang.

Sebaliknya, jika suku bunga bank berjangka lebih tinggi daripada inflasi, maka Anda bisa mendapatkan keuntungan riil dari dana yang disimpan.

Sebagai contoh, jika suku bunga deposito adalah 5% per tahun, namun tingkat inflasi mencapai 7%, maka nilai riil uang Anda akan tetap berkurang meskipun Anda mendapatkan bunga dari deposito.

Namun, jika suku bunga deposito 8% dan inflasi hanya 5%, Anda akan mendapatkan keuntungan nyata meskipun harga barang naik.

Untuk mengetahui apakah simpanan Anda di deposito memberikan keuntungan riil, Anda bisa menghitung selisih antara bunga bank berjangka dengan tingkat inflasi.

Jika suku bunga deposito lebih tinggi, maka Anda memperoleh keuntungan riil. Sebaliknya, jika inflasi lebih tinggi, maka Anda akan mengalami kerugian riil meskipun ada bunga yang diterima dari deposito.

**