PenaKu.ID – Dinas Sosial Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung terus maksimalkan layanan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu, Cepat, Tanggap, Aspiratif, Responsif (SLRT Cetar Juara). Salah satunya dengan memberikan bantuan komputer kepada seluruh kelurahan di Kota Bandung.
Dinsosnangkis juga menggelar bimbingan teknis (Bimtek) aplikasi. Bimbingan teknis diikuti 400 orang tersebut. Mereka berasal dari 30 kecamatan yang ditunjuk sebagai supervisor dan 151 kelurahan sebagai front office.
“Karena data ini harus lewat aplikasi atau sistem, maka setiap kelurahan perlu dibantu satu unit komputer untuk membantu pemutakhiran data,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat membuka acara Bimtek SDM SLRT di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Rabu (14 Oktober 2020).
“Harus adanya perubahan internal dan eksternal yang dinamis serta penguatan manajemen. Aparatur juga menjadi tantangan bagi birokrasi modern yang berorientasi pada pelayanan publik,” tambahnya.
Program SLRT menjadi salah satu akses masyarakat untuk menyampaikan berbagai permasalahan layanan sosial. Mulai dari keluhan pendidikan, kesehatan, kependudukan, hingga penyaluran bantuan sosial. Program tersebut merupakan wujud komitmen meningkatkan pelayanan sosial bagi masyarakat.
Semantara itu, Kepala Dinas Dinsosnangkis Kota Bandung, Tono Suhartono mengatakan, seiring adanya peningkatan kualitas layanan dan munculnya Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Baru, maka harus diselenggarakan pelatihan.
“Tujuannya memberikan pemahaman dan mampu menjalankan aplikasi SLRT dengan baik. Juga memberikan pemahaman tentang strategi komunikasi dan advokasi SLRT di Kota Bandung setiap kecamatan dan kelurahan,” katanya.
Ia menuturkan, fugsi utama SLRT di antaranya, sebagai integrasi informasi data dan layanan serta rujukan dan penanganan keluhan masyarakat. “SLRT juga sebagai pencatatan kepesertaan dan kebutuhan program pemutakhiran data secara dinamis di Kota Bandung,” tuturnya.
(Ims/hm)
Matangkan SLRT, Pemkot Bandung Berikan 1 Unit Komputer ke Setiap Kelurahan
Ki Agus N. fattah2 min baca