Religi

Makna Terdalam Iduladha

×

Makna Terdalam Iduladha

Sebarkan artikel ini
Makna Terdalam Iduladha
Makna Terdalam Iduladha/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Iduladha bukan sekadar perayaan ritual tahunan, melainkan momentum berharga untuk merenungkan nilai-nilai inti Islam: keteladanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial.

Di era modern yang penuh tantangan, kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS tetap relevan sebagai inspirasi bagi umat muslim untuk meneguhkan iman dan meningkatkan kualitas ibadah.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Hampir setiap keluarga muslim merayakan hari raya ini dengan menyembelih hewan kurban, namun seberapa dalam makna yang kita petik di balik tradisi ini?

Lebih dari sekadar distribusi daging, esensi Iduladha adalah melejitkan rasa empati, memperkuat solidaritas, dan merawat hubungan dengan Sang Pencipta.

Mengingat Keteladanan Nabi Ibrahim AS di Iduladha

Dalam kisahnya, Nabi Ibrahim AS menunjukkan ketaatan mutlak meski ibadah itu menuntut ujian berat: mengurbankan putra tercinta, Ismail.

Ketika perintah itu datang, Ibrahim tidak ragu menunaikannya—karena keyakinannya kepada Allah lebih besar daripada segala keterikatan duniawi.

Hikmah ini mengajarkan kita bahwa keikhlasan bukan hanya membayar zakat atau kurban, melainkan menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak ilahi.

Spirit Pengorbanan Iduladha

Prinsip “berbagi daging kurban” sepatutnya menjadi gerakan nyata menolong mereka yang membutuhkan.

Di kota besar atau pelosok desa, distribusi daging Iduladha berpotensi menghadirkan kebahagiaan dan harapan—terutama bagi kaum dhuafa.

Spirit pengorbanan inilah yang membedakan perayaan ini dari semata-samata tradisi: menyalurkan rasa empati dalam bentuk aksi sosial.

Pada akhirnya, makna terdalam Iduladha adalah perpaduan antara ritual ibadah dan semangat kemanusiaan.

Keteladanan Nabi Ibrahim AS memantik inspirasi untuk terus berkorban: waktu, tenaga, dan harta demi kemaslahatan bersama.

Di tengah kesibukan dan modernitas, refleksi hari raya ini mengingatkan kita agar senantiasa menebar kebaikan, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperkokoh ukhuwah sesama.**