Olahraga

Loris Reggiani Serukan Permintaan Maaf Marquez untuk Damai MotoGP 2015

×

Loris Reggiani Serukan Permintaan Maaf Marquez untuk Damai MotoGP 2015

Sebarkan artikel ini
Loris Reggiani Serukan Permintaan Maaf Marquez untuk Damai MotoGP 2015
Loris Reggiani Serukan Permintaan Maaf Marquez untuk Damai MotoGP 2015/(instagram)

PenaKu.ID – Insiden kontroversial musim MotoGP 2015 yang melibatkan Marc Marquez dan Valentino Rossi masih menjadi kisah hangat sepuluh tahun kemudian.

Kini, mantan pembalap Italia Loris Reggiani angkat bicara: ia menuntut Marquez untuk menyampaikan permintaan maaf kepada dunia balap motor dan para penggemar.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Pada musim itu, Rossi menuding Marquez sengaja mengganggu ritme lomba demi membantu Jorge Lorenzo.

Ketegangan mencapai puncak saat benturan Rossi–Marquez di MotoGP Malaysia, yang berujung sanksi start paling belakang bagi Rossi di seri penutup Valencia. Akibatnya, gelar juara dunia jatuh ke tangan Lorenzo.

Jejak Kontroversi Loris Reggiani Musim 2015

Reggiani mengingat kembali momen-momen ketegangan: dari kecurigaan perubahan ritme lap Marquez di Australia hingga insiden fisik di Sepang.

“Rossi memimpin klasemen sejak awal, tampil konsisten, namun akhirnya harus kalah karena isu-isu itu,” katanya. Banyak fan masih menyalahkan Marquez atas kegagalan Rossi merebut gelar.

Suara Loris Reggiani dan Harapan Fans

Dalam wawancara dengan Fanpage Italia, Reggiani menegaskan pentingnya permintaan maaf. “Marquez adalah talenta luar biasa, tapi sebagai pribadi, ia sudah kehilangan banyak hal. Jika ia masih dicemooh, sudah seharusnya ia minta maaf, meski sepuluh tahun berlalu,” ujarnya.

Ia juga membeberkan bahwa Rossi lebih pantas juara 2015 berdasarkan konsistensi, bukan sekadar jumlah kemenangan.

Permintaan Reggiani ini mendapat sorotan luas. Sebagian penggemar berharap Marquez dapat menunjukkan sikap sportivitas dengan mengakui kesalahan.

Meski kontroversi sudah lama berlalu, momentum ini dianggap tepat untuk menutup bab kelabu MotoGP 2015 dan memulihkan sportivitas.**