PenaKu.ID – Setelah lama mengenal istilah introvert, ekstrovert, dan ambivert, kini muncul sebuah konsep kepribadian baru yang disebut otrovert. Istilah ini diperkenalkan oleh psikiater Rami Kaminski untuk menggambarkan individu yang memiliki cara bersosialisasi yang unik, tidak sepenuhnya cocok dengan kategori yang sudah ada.
Otrovert berasal dari kata Spanyol ‘otro’ (lain) dan Latin ‘vert’ (berubah), menandakan orientasi sosial yang berbeda.
Seorang yang memiliki kepribadian ini tidak merasa lelah di keramaian seperti introvert, namun juga tidak mendapatkan energi penuh dari situasi sosial seperti ekstrovert. Mereka bisa dengan mudah berbaur dan tampak ramah, tetapi di dalam hati sering merasa seperti orang luar atau tidak sepenuhnya menjadi bagian dari kelompok. Mereka lebih selektif dalam bersosialisasi dan sangat menghargai kualitas interaksi daripada kuantitasnya.
Ciri Khas Seorang Otrovert
Tanda-tanda umum seorang yang memiliki kepribadian ini antara lain merasa asing di tengah keramaian, lebih menyukai percakapan mendalam dengan sedikit orang, dan cenderung berpikir independen. Meskipun diterima secara sosial, mereka sering merasa ikatan yang terjalin tidak sepenuhnya sejalan dengan diri mereka.
Setelah bersosialisasi, mereka tetap membutuhkan waktu sendiri, bukan untuk memulihkan energi total, melainkan untuk merenung atau beralih ke interaksi yang lebih bermakna.
Perbedaan Mendasar Otrovert dengan Ambivert
Meskipun terdengar mirip, kepribadian berbeda dari ambivert. Ambivert bersifat fleksibel, mampu beradaptasi menjadi introvert atau ekstrovert tergantung situasi.
Sementara itu, otrovert lebih konsisten dalam perasaan “tidak terikat”-nya. Mereka selalu memprioritaskan hubungan yang intim, jujur, dan mendalam di atas partisipasi dalam keramaian sosial.
Menjadi berbeda bagi otrovert bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan untuk berpikir mandiri.**












