Internasional

Korea Selatan Ulurkan Tangan Damai, Tawarkan Dialog Tanpa Syarat ke Korea Utara

×

Korea Selatan Ulurkan Tangan Damai, Tawarkan Dialog Tanpa Syarat ke Korea Utara

Sebarkan artikel ini
Korea Selatan Ulurkan Tangan Damai, Tawarkan Dialog Tanpa Syarat ke Korea Utara
Korea Selatan Ulurkan Tangan Damai, Tawarkan Dialog Tanpa Syarat ke Korea Utara/(instagram)

PenaKu.ID – Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, mengambil inisiatif diplomatik berani dengan mengulurkan tangan damai kepada Korea Utara.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Lee Jae Myung menegaskan komitmen pemerintahannya untuk membangun kembali kepercayaan militer dan membuka jalur dialog tanpa prasyarat apa pun.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Seoul dalam meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama di Semenanjung Korea.

Tawaran dialog ini disampaikan pada waktu yang krusial, tepat sehari setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menyatakan bahwa Pyongyang tidak tertarik memperbaiki hubungan dengan Seoul.

Meskipun disambut dingin, Presiden Lee Jae Myung yang baru terpilih pada Juni 2025 itu tetap optimis. Ia berjanji akan mengambil langkah-langkah yang konsisten dan substantif untuk memulihkan kepercayaan antara kedua negara bersaudara tersebut, demi menciptakan stabilitas di kawasan.

Sikap Hormat Korea Selatan

Salah satu pilar utama dari pendekatan baru Korea Selatan adalah penekanan pada rasa saling menghormati, terutama terhadap sistem politik Korea Utara. Lee Jae Myung secara eksplisit menyatakan bahwa pihaknya menghormati sistem yang ada di Pyongyang.

“Kami menegaskan rasa hormat Korea Selatan terhadap sistem Korea Utara saat ini,” ujarnya. Pernyataan ini dinilai sebagai gestur penting untuk meruntuhkan tembok kecurigaan dan meyakinkan Korea Utara bahwa dialog yang ditawarkan bertujuan murni untuk perdamaian, bukan untuk intervensi politik atau perubahan rezim.

Membangun Kembali Kepercayaan yang Hilang antara Korea Selatan dan Utara

Presiden Lee Jae Myung sadar bahwa dialog tidak akan berarti tanpa adanya fondasi kepercayaan. Oleh karena itu, ia berjanji bahwa Korea Selatan tidak akan melakukan tindakan permusuhan yang dapat memicu konflik.

Ia berharap Korea Utara dapat melihat ketulusan ini dan merespons secara positif upaya untuk menghidupkan kembali komunikasi. “Saya berharap Korut akan merespons upaya kami untuk memulihkan kepercayaan… Korea Utara dan Korea Selatan bukanlah musuh,” tutupnya. Ajakan ini menjadi harapan baru bagi terwujudnya perdamaian abadi di salah satu wilayah paling termiliterisasi di dunia.**