PenaKu.ID – Kopi Kabupaten Bandung tengah menjadi buah bibir di antara Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan Konsulat Jenderal Istanbul Turki belakangan ini.
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung A. Tisna Umran memandang Turki merupakan pintu gerbang untuk pemasaran seluruh produk di antaranya produksi kopi. Turki juga tertarik membeli kopi Kabupaten Bandung.
“Di Turki itu melayani negara-negara di Eropa dan Afrika Utara paling dominannya,” kata Tisna saat menerima kunjungan Konjen Istanbul Turki ke kawasan pertanian kopi Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (23/10/22).
Tisna juga menilai bahwa Turki merupakan negara yang sangat potensial untuk pemasaran kopi.
Karena, lanjut dia, pemasaran kopi di Turki bukan hanya untuk konsumsi di dalam Turki saja namun dari Turki langsung dipasarkan ke negara-negara di Eropa dan Afrika Utara.
“Pintu gerbangnya di Turki dan sekarang sudah eksis,” ujar dia.
Menurutnya, kerja sama yang akan dibangun dengan Turki itu, apa pun yang menjadi produk di Kabupaten Bandung, Turki siap bekerjasama. Khususnya produk kopi Kabupaten Bandung.
“Beberapa waktu lalu dari Asosiasi Pengusaha Muslim Turki sudah datang ke Kabupaten Bandung. Tinggal kita nanti ke sana, nanti oleh Konjen itu difasilitasi untuk bertemu dengan siapa dan kerja sama dengan siapa. Tentunya kerja sama yang saling menguntungkan,” harap Tisna.
Ia mengungkapkan dari Turki pada tahun lalu sudah ada permintaan produk kopi Kabupaten Bandung sebanyak 80 ton.
“Intinya, kalau kita siap, mereka juga siap. Kemarin belum sesuai di harga, kita juga masih belajar terkait dengan ekspor kopi. Mulai dari infrastruktur, lembaganya dan sebagainya,” bebernya.
Kopi Kabupaten Bandung Siap Diekspor
Ia menuturkan obtaker atau pengusaha juga sudah siap untuk melakukan ekspor, setelah sebelumnya bertemu dengan Dirjen Pertanian. “Yang paling utama bisnis,” katanya.
Tisna mengatakan dalam kesiapan ekspor kopi itu, bergantung pada kesiapan dari para pelaku usaha atau petani yang ada di Kabupaten Bandung.
“Dana operasional belum mencukupi, jadi kita kemarin ada evaluasi dari kantor kepresidenan, kita bilang kunci utama adalah modal kerja. Kalau kopi ada, permintaan banyak, kemampuan bisa, cuma biaya atau dana operasionalnya belum punya,” terang Tisna.
Dalam waktu dekat ini, Tisna menyebutkan, pihaknya akan diundang kembali oleh Dirjen, khusus membahas korporasi kopi Kabupaten Bandung.
“Kunjungan Konjen Istanbul Turki ke Gunung Puntang untuk melihat kebun kopi seperti apa. Ingin cerita kopi asal Bandung Jawa Barat. Mulai dari foto-foto dan rekaman,” kata Tisna.
Tisna mengatakan kunjungan Konjen juga untuk memastikan kesiapan dari Kabupaten Bandung dalam kerja sama, khususnya dalam bidang pertanian, pariwisata dan sebagainya.
**