PenaKu.ID – Statement Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan terkait penyelenggaraan Porprov Jabar 2022 yang hanya melibatkan empat cabang olahraga (Cabor) menjadi polemik baru di Kabupaten Bandung Barat.
Pernyataan suami Sonya Fatmala itu membuat pengurus baru KONI KBB geram lantaran Pemda Bandung Barat dinilai membuat keputusan sepihak tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu dengan mereka.
Bahkan, keterlibatan 4 cabor menjadi tuan rumah Porprov Jabar 2022 tak sesuai dengan keputusan yang tercantum dalam surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat.
Ketum KONI KBB, Agus Mulya Sutanto mengatakan, pihaknya sebagai Ketua KONI KBB terpilih sangat menyayangkan pernyataan Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan tersebut.
“Kedua, saya ingin menanggapi statement beliau (Hengky Kurniawan) terkait defisitnya anggaran di Pemda KBB yang menjadikan KBB sebagai tuan rumah 16 cabor menjadi hanya empat cabor,” katanya saat ditemui. Kamis, (14/7).
Ia menilai, pernyataan Bupati Hengky itu telah pihaknya patahkan lantaran untuk mengubah tuan rumah Porprov Jabar dari 16 menjadi empat cabor tidak semudah yang dikatakan.
“16 cabor itu kan sudah disetujui Gubernur Jabar dan tertuang dalam surat. Kemudian, mengubah jumlahnya menjadi empat itu pun tidak mudah,” ujarnya.
Lebih lanjut Agus, pernyataan yang menyatakan regulasi tentang anggaran di Pemda KBB itu defisit merupakan statement yang tidak benar.
“Dengan begitu, kita tetap berpegang teguh bahwa sampai hari ini KBB masih tuan rumah dari 16 cabor pada perhelatan Porprov Jabar 2022,” tegasnya.
Terkait dengan pernyataan beliau (Plt Bupati Bandung Barat) yang menyebut pembiayaan Porprov Jabar dilakukan oleh Ketum KONI terpilih itu mana ada Ketua KONI bisa mengeluarkan anggaran puluhan miliar atau CSR dari teman-teman pengusaha.
“Itu tidak mudah sekali. Karena secara aturan dari penyelenggaraan Porprov ini sudah jelas aturan mainnya, bahkan sudah jelas anggarannya,” paparnya.
Sehingga, lanjut dia, Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan tak bisa seenaknya mengubah dari 16 cabor yang jadi tuan rumah menjadi empat cabor.
“Saya juga sangat prihatin sekali dengan kondisi saat ini, kontestasi pemilihan Ketum KONI KBB sudah selesai. Tapi, kenapa beliau menghubung-hubungkan antara kekalahan istrinya saat pemilihan Ketum KONI KBB dengan mengurangi jumlah tuan rumah cabor, termasuk anggaran yang defisit,” bebernya.
“Itu sangat disayangkan dan saya bilang itu lebay,” sambungnya.
KONI KBB Ingin Bertemu Hengky
Tak hanya itu, ia mengaku, pihaknya sudah tiga kali melayangkan surat agar bisa beraudiensi dengan Plt Bupati Bandung Barat.
“Sayangnya sampai saat ini masih belum ada waktu untuk bisa beraudiensi dengan saya sebagai ketua terpilih,” ujarnya.
Ia mengaku, menyayangkan dengan kondisi tersebut lantaran KONI KBB sendiri merupakan bagian dari Pemda KBB itu sendiri.
“Memang saya seorang pengusaha, tapi pengusaha mana yang akan bro-broan memasukan uangnya untuk membiayai ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, mungkin kalau untuk acara Pemda KBB, bupati atau KONI KBB sendiri bisa. Namun, untuk hajat Porprov Jabar 2022 ini sangat besar dan memang sudah jelas aturannya.
“Aturan mainnya jelas, tiba-tiba bilang gak ada anggaran, kenapa beliau harus mengatakan itu,” ujarnya.
**