Ragam

Komunitas Ajag Resing Banjaran Bandung Buru Babi di Cianjur

×

Komunitas Ajag Resing Banjaran Bandung Buru Babi di Cianjur

Sebarkan artikel ini
Komunitas Ajag Resing Banjaran Bandung Buru Babi di Cianjur
Komunitas Ajag Resing Banjaran Bandung Buru Babi di Cianjur

PenaKu.ID – Komunitas Ajag Resing Banjaran Bandung memburu hama babi, musang dan biawak di Desa Sukajaya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Minggu (8/8/21).

Komunitas Ajag Resing Banjaran membawa beberapa ekor anjing yang sudah terlatih untuk menangkap buruannya. Di mana ada hama babi hutan dan sejenisnya di situlah komunitas ini bakal hadir.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Salah seorang anggota Ajag Resing Banjaran,Yudha (32) menyebutkan, komunitas Ajag Resing yang bergerak dalam pemburu hama babi, musang, Biawak dan binatang lainnya, rutin melakukan pemburuan ke wilayah Kabupaten Cianjur.

Yudha mengatakan rombngannya kerap berburu di daerah Bojongpicung, Haurwangi, Cibeber, Cikalong Kulon, Campaka, Sukanagara dan Kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Cianjur.

“Bila bemburu hama nihil tidak satu ekor pun tertangkap maka diteruskan ke setiap kampung yang banyak hama musang atau banyak biawaknya,” ujar Yudha kepada awak media di lokasi perburuan, Minggu (08/8/21).

Komunitas Ajag Resing Banjaran Jual Buruan

Sedangkan hasil buruan, lanjut Yudha, dijual kepada warga yang menyukainya dan uang penjualan hasil buruan nantinya untuk transportasi rombongan.

Sementara itu, Kepala Desa Sukajaya Kecamatan Bojongpicung, Arip Ahmad Rifai menambahkan, memang benar adanya bahwa hampir tiap bulan selalu ada sekelompok pemburu dengan membawa beberapa ekor anjing.

Kades merasa bersyukur adanya Komunitas Ajag Resing Banjaran yang sering berburu hama di wilayahnya. Ia menilai hal ini akan mengurangi hewan dan ternak peliharaan warganya berkurang dari hama-hama tersebut.

“Dipersilahkan melakukan perburuan di sawah  milik warga setempat namun diharapkan tidak merusak tanaman padi. lakukanlah perburuan ketika padi di sawah sudah dipanen seperti sekarang,” pungkas Kades.

(a_sam)