PenaKu.ID – Tragedi kebakaran Hong Kong menyisakan kisah kepahlawanan dan duka mendalam. Erawati, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malang, tewas dalam insiden api setelah sempat melakukan panggilan video dengan suaminya, Suyitno.
Suyitno menceritakan momen pilu tersebut, di mana Erawati meminta maaf dan menyampaikan firasat tidak akan selamat karena sudah sulit bernapas, terperangkap dalam kebakaran di salah satu apartemen di Tai Po.
Pengorbanan Heroik dan Verifikasi Data Korban Kebakaran Hong Kong
Tim penyelamat menemukan jenazah Erawati dalam kondisi memeluk bayi majikannya, yang dilaporkan selamat berkat pengorbanannya. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Malang memastikan Erawati terdaftar dalam sistem perlindungan PMI.
Berdasarkan data terbaru KJRI Hong Kong, kebakaran yang melanda tujuh apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, tersebut merenggut nyawa total 146 orang, termasuk sembilan WNI. Insiden ini menjadi salah satu kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa dekade.
Upaya KJRI dan Kondisi Bangunan yang Direnovasi soal Kebakaran Hong Kong
Saat insiden terjadi, beberapa gedung apartemen di sana tengah menjalani renovasi dengan banyak perancah bambu, menambah kompleksitas evakuasi. KJRI Hong Kong melaporkan total 140 WNI terdampak, dengan 30 orang masih hilang.
Kisah Erawati menjadi simbol pengorbanan di tengah musibah yang terjadi di wilayah dengan blok apartemen tertinggi dan terpadat di dunia tersebut.**
