PenaKu.ID – Salat Jumat memiliki kedudukan istimewa dibandingkan shalat Zuhur karena menggantikan shalat Zuhur bagi laki-laki yang memenuhi syarat, dan disertai khutbah sebagai bagian integral.
Perbedaan ini bukan hanya formal—ia membawa dimensi kolektif dan dakwah yang kuat.
Hukum dan Syarat Wajib Salat Jumat
Hukum salat Jumat wajib bagi laki-laki dewasa Muslim yang memenuhi syarat (berakal, merdeka, tidak mukim di perjalanan, dan syarat jamaah terpenuhi).
Bagi wanita dan orang yang berhalangan, shalat Zuhur tetap dilaksanakan. Khutbah Jumat menggantikan sebagian thuma’ninah dan menjadi sarana pendidikan agama dan nasihat sosial bagi komunitas.
Keutamaan dan Pahala
Salat Jumat memiliki sejumlah keutamaan: pahala berjamaah, kesempatan mendengarkan nasihat agama, dan waktu mustajab untuk doa tertentu.
Selain itu, Jumat membangun solidaritas sosial karena jamaah berkumpul secara rutin, berbagi informasi, dan mempererat ukhuwah. Secara spiritual, meninggalkan Jumat tanpa udzur dianggap merugi karena melewatkan kesempatan besar untuk mendapatkan pahala dan ilmu.
Dengan demikian, Jumat lebih dari sekadar pengganti Zuhur: ia adalah momen pendidikan, pembentukan masyarakat, dan penguatan iman. Memahami perbedaan ini membantu umat memenuhi kewajiban sambil memaksimalkan manfaat sosial dan spiritual hari suci tersebut.**