Internasional

Ketegangan Mencekam: Jepang Terbangkan Jet Usai Deteksi Drone China Dekat Taiwan

×

Ketegangan Mencekam: Jepang Terbangkan Jet Usai Deteksi Drone China Dekat Taiwan

Sebarkan artikel ini
Ketegangan Mencekam: Jepang Terbangkan Jet Usai Deteksi Drone China Dekat Taiwan
Ketegangan Mencekam: Jepang Terbangkan Jet Usai Deteksi Drone China Dekat Taiwan/(pixabay)

PenaKu.ID – Ketegangan antara China dan Jepang mencapai titik didih baru setelah Negeri Sakura menerbangkan jet tempurnya pada Sabtu (15/11/2025). Tindakan ini diambil setelah mereka mendeteksi keberadaan pesawat nirawak (drone) yang diyakini milik China terbang di antara Pulau Yonaguni dan Taiwan. Kementerian Pertahanan Negeri Sakura menegaskan bahwa pesawat tempur dari Komando Pertahanan Udara Barat Daya Pasukan Bela Diri Udara Jepang telah diterbangkan sebagai respons.

Insiden ini terjadi di tengah memanasnya hubungan diplomatik kedua negara, dipicu oleh komentar kontroversial dari Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi mengenai kedaulatan Taiwan. Takaichi menyatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan dapat membenarkan Jepang mengirimkan pasukan untuk mempertahankan pulau tersebut dengan alasan “pertahanan diri kolektif,” menganggap situasi darurat di Taiwan sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidup Negeri Sakura.

Ancaman Diplomat China dan Peringatan Perjalanan Jepang

Pernyataan PM Takaichi sontak membuat China berang. Puncaknya, seorang diplomat China memposting ancaman daring tentang “pemenggalan leher” yang diyakini merujuk pada Takaichi. Unggahan tersebut, yang segera dihapus, memicu protes keras dari Negeri Sakura.

Masalah semakin membesar ketika Wakil Menteri Luar Negeri China, Sun Weidong, memanggil Duta Besar Negeri Sakura untuk China, Kenji Kanasugi, untuk menyampaikan “peringatan serius” atas pernyataan Takaichi. Sun menegaskan China akan “membalas dengan keras” jika ada yang mengganggu upaya penyatuan China.

Dampak Ketegangan pada Warga Sipil

Ketegangan diplomatik ini mulai merembet ke ranah publik. Pada Jumat, China mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk menahan diri mengunjungi Negeri Sakura untuk sementara waktu. Beijing menuding komentar provokatif Negeri Sakura mengenai Taiwan telah merusak suasana pertukaran antar-masyarakat dan “menciptakan risiko tambahan terhadap keselamatan dan keamanan warga negara China di Jepang.”

Situasi ini menunjukkan eskalasi konflik yang bukan hanya melibatkan manuver militer, tetapi juga berdampak langsung pada interaksi antar-warga kedua negara.**