PenaKu.ID – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sedang bekerja di luar negeri harus dilindungi dari ujung rambut, mengenai keselamatan dan kesejahteraan mereka di luar sana. Demikian hal itu diungkapkan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat mengisi acara ‘Riung warga’ di Cimareme, Padalarang Kab. Bandung Barat, Kamis (12/11/20).
Beni menegaskan sesuai arahan Presiden Joko Widodo pihak BP2MI bakal berkomitmen melindungi hak-hak para pekerja Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
“Perintah Pa Jokowi lindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari ujung rambut tentang keselamatan mereka,” kata Benny kepada awak media di lokasi, Kamis (12/11).
Selain itu, menurut Benny, BP2MI memiliki peran dan komitmen untuk mencegah dan melakukan pencegahaan cara-cara ilegal yang dimonopoli para sindikat yang berkaitan dengan TKI.
“Menempatkan para pekerja yang memiliki skil dan keterampilan serta keahlian, menguasi cultur budaya di sana, juga menguasai bahasanya,” ujar Benny.
Benny juga mendorong peran organisasi-organisasi migran dan pemerintah setempat untuk melakukan sinergi agar permasalahan TKI bisa segera diselesaikan.
Ia menyebut, sejauh Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki kepedulian kepada warga masyarakatnya maka akan diuji sejauh mana [Pemda] mengalokasikan anggaran untuk memberikan pendidikan dan pelatihan.
“UU No 18 tahun 2018 tentang Pekerja Migran Indonesia mandatori, di mana penyelenggara pendidikan pelatihan untuk menciptakan kerja terampil serta profesional itu adalah mandat yang diberikan oleh Undang-Undang kepada Pemerintah Daerah,” bebernya.
Dalam hal ini, lanjut Benny, Pemerintah Daerah tidak boleh lepas tanggung jawab.
“Sehingga penempatan ke luar negeri tentu dengan proteksi sekuat mungkin. Berangkat secara legal, mendapat perlindungan secara legal negara, adanya juga jaminan hak-hak yang mereka terima,” tambah Benny.
Berkaitan dengan kasus-kasus para Pekerja Migran Indonesia, Benny mengungkapkan sudah menangani 418 kasus pengaduan yang saat ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
“Kita langsung serahkan ke Bareskrim Polri yang sekarang jadi masalah hukum. Itu kasus yang mengendap di BP2MI sebelum kepemimpinan saya,” ucap Benny.
Ia menegaskan tidak akan segan-segan kepada para oknum yang melakukan pelanggaran hukum.
“Saya ingin, tidak ada orang satu pun di BP2MI yang bermain dan main mata dengan pihak luar. Dan saya akan menyeret ke ranah hukum setiap pelaku untuk efek jera.
Adapun kasus-kasus yang menurut Benny hingga saat ini belum diproses atau masih terbengkalai, pihaknya meminta kepada pihak yang berkaitan untuk bersama-sama menyelesaikannya.
“Ayo buka dokumen front on the table, kita bedah satu-satu, mana kasus-kasus yang belum ditangani dan sedang diproses secara keroyokan,” ajaknya.
Tak lain, tambah Benny, upaya itu dilakukan untuk mewujudkan keberpihakan pemerintah secara serius bagi kaum pekerja migran.
“Baik ekspolitasi, kekerasan fisik, kekerasan seksual, juga gaji yang tidak dibayarkan atau pemutusan kontrak sepihak dan pemutusan kerja. Ini menjadi fokus bersama,” katanya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Aliansi Rakyat Daerah untuk Buruh Migran Indonesia (GARDA BMI) Provinsi Jawa Barat, Ali Nurdin Abdurahman mengatakan kepemimpinan BP2MI yang baru agar dapat membawa pada kesejahteraan para TKI di Jawa Barat, umumnya di Indonesia.
“Sebetulnya bukan hanya ceremonial seperti ini saja saya harapkan. Yang saya harapkan ini dari pernyataan-pernyataan beliau [Benny Rhamdani] bisa berdampak buat menyuarakan para TKI di tanah air,” ujar Ali.
Terlebih, menurut Ali, Kabupaten Bandung Barat adalah basis terbesar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jawa Barat.
“Mudah-mudahan Pa Benny bisa terus memperhatikan, terutama daerah seperti Bandung Barat dan daerah lainnya,” harap Ali.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua GARDA BMI Kabupaten Cianjur, Elan Sopandi yang berharap besar atas kepemimpinan Benny Rhamdani di BP2MI.
“Kita dari BMI Cianjur sangat mengapresiasi dengan datangnya Kepala BP2MI ke sini,” kata Elan.
Elan berharap dengan cara blusukannya Kepala BP2MI yang baru dapat segera mengentaskan segala problematika mengenai TKI dan mengetahui jelas permasalahan di lapangan.
“Semoga migran dapat berubah lebih baik dengan beliau langsung turun ke lapangan dan memberikan suport kepada pekerja migran di Jawa Barat,” ucap Elan.
Selain itu, Elan menyampaikan berkenaan dengan keberhasilan anggotanya yang saat ini telah memiliki produk UMKM di dalam organisasi-nya tersebut.
“Kami sudah punya keripik melinjo dan kopi cianjur,” imbuhnya.
Tentunya, lanjut Elan, produk-produk yang dibuat oleh para mantan pekerja migran Cianjur tersebut dapat bersaing di pasaran lokal maupun global.
“Agar lebih ekslusif ke depannya. Migran itu punya keahlian dan membuat produk yang bisa dipasarkan,” tutup Elan.
Diketahui, acara ‘Riung Warga’ diatas tersebut adalah rangkaian dari spirit untuk meramaikan MIGRANT DAY yang bakal diperingati pada 18 Desember 2020 nanti.
(Wox)
Kepala BP2MI: Lindungi Pekerja Migran dari Ujung Rambut
Ki Agus N. fattah4 min baca