PenaPemerintahan
Trending

Kemenko Perekonomian RI Tunjuk Universitas Muhammadiyah Sukabumi Jadi Pilot Project Keuangan Insklusif

Dalam proses implementasi program tersebut, Universitas Muhammadiyah Sukabumi akan didukung oleh ADB (Asian Development Bank) selama tiga bulan ke depan

PenaKu.ID – Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menunjuk Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menjadi pilot project keuangan inklusif.

Diketahui, Sosialisasi Keuangan Inklusif itu dilakukan di hadapan ratusan tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat dan acara tersebut bertempat di Aula Auditorium Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (21/09/2024).

Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah di Kantor Menko Perekonomian Erdiriyo, mengatakan hal itu dilakukan dalam upaya mengatasi pola keuangan di masyarakat.

Ia menyampaikan bahwa saat ini lebih dari 12 juta masyarakat Indonesia yang mengakses keuangan ilegal atau dapat disebut juga sebagai rentenir.

“Ini kan kasihan karena bunganya itu satu bulan 20 persen kalau dikalikan satu tahun udah lebih dari 250 persen,” kata Erdiryo kepada awak media.

Melalui program yang dicanangkannya itu, lanjut dia, diharapkan dapat menekan angka masyarakat yang mengakses keuangan ilegal tersebut.

“Tetapi kalau melalui program-program kita dari mulai cluster paling bawah tadi baznas micro finance bunganya nol persen, memang masyarakat diajarkan produktif untuk mengembalikan tapi tanpa bunga,” ungkapnya.

Program itu dianggap dapat membantu para UMKM untuk meningkatkan potensi usahanya menjadi lebih baik hingga ke taraf komersil.

“Nah, bagaimana kita mengatasi usaha mikro kecil, masyarakat itu bisa terhindar dari rentenir atau bank emok, makaya kita tadi sampaikan ada pembiayaan, penjaminan dari cluster paling bawah atau penghasilan paling rendah atau mustahik udah naik kelas menjadi usaha mikro kemudian usahanya bisa naik kelas menjadi agen-agen khususnya, jadi bisa membantu masyarakat,” bebernya.

Selain itu, tambah dia, dalam proses implementasi program tersebut, Universitas Muhammadiyah Sukabumi akan didukung oleh ADB (Asian Development Bank) selama tiga bulan ke depan.

“Kita akan implementasikan dengan dukungan ADB selama tiga bulan dan kita sudah siapin aplikasinya nanti kalau sudah terealisasi nanti di aplikasi tersebut kita akan mengundang 514 tim percepatan akses keuangan daerah di seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia untuk hadir di Universitas Muhammadiyah Sukabumi,” jelasnya.

“Nanti kita akan demokan pelaksanaan realisasinya sehingga kabupaten dan kota lain bisa mengambil praktik baik yang sudah kita laksanakan dengan pendampingan ADB dan UMMI,” tandasnya.

Universitas Muhammadiyah Sukabumi Pastikan Program Jalan

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Reny Sukmawani, mengatakan jika program tersebut akan sangat bermanfaat bagi warga masyarakat terlebih pasca pandemi COVID-19.

“Saya kira memang itu yang dibutuhkan oleh kita saat ini, terutama pascaCOVID-19 ini masih terasa dampaknya,” cetusnya.

Atas dasar hal tersebut, pihaknya memastikan jika program tersebut akan berlanjut hingga dampak kemanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Ini tidak akan berhenti di sini untuk dilanjutkan untuk diimplementasikan nanti dampaknya akan benar-benar terasa dan harus ada indikator yang jelas dari hasil ini. Dan mudah-mudahan tiga bulan ke depan kita siap untuk tindak lanjut lagi,” pungkasnya.

***

Related Articles

Back to top button