PenaKu.ID – Dalam sebuah hubungan yang terus menerus menyakitkan, belajar pergi atau beranjak tanpa belas kasih bisa jadi merupakan tindakan yang paling menyayangi diri sendiri.
Belas kasih seringkali disalahartikan sebagai alasan untuk terus bertahan dalam situasi yang merusak, padahal belas kasih sejati harusnya dimulai dari diri sendiri. Bertahan hanya karena rasa kasihan atau takut melukai perasaan orang lain hanya akan memastikan bahwa Anda terus terluka, mengorbankan kesejahteraan mental dan emosional Anda.
Mengenali Batasan yang Sehat Sebelum Pergi
Beranjak bukan berarti Anda egois, melainkan Anda telah menetapkan batasan yang sehat. Batasan adalah sinyal bahwa Anda menghargai diri sendiri dan tidak akan membiarkan orang lain melanggar batas martabat Anda.
Terlalu lama menoleransi rasa sakit akan mengikis harga diri. Pilihan untuk pergi adalah sebuah keputusan yang sulit, namun itu adalah langkah awal untuk merebut kembali kebahagiaan dan ketenangan yang telah hilang.
Awal Baru yang Layak Anda Dapatkan Setelah Pergi
Keputusan untuk meninggalkan hubungan yang toksik adalah wujud dari keberanian. Proses perpisahan mungkin menyakitkan, tetapi rasa sakit itu hanyalah sementara, tidak seperti penderitaan abadi yang ditimbulkan karena terus bertahan.
Fokuslah pada masa depan dan potensi kehidupan baru yang menanti. Anda layak mendapatkan hubungan yang menghormati, menghargai, dan membahagiakan, bukan yang terus menerus melukai.**
