PenaKesehatan

Kecamatan Cicendo Kota Bandung Inisiasi BBB (Bandung Bangkit Bersama)

IMG 20200420 WA0088 1
Peluncuran gerakan BBB dihadiri gubernur jawa barat dan wali kota bandung. Senin 20/4. Foto (asr/kontributor penaku)

PenaKu.ID – Kecamatan Cicendo, Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang menyandang status zona merah covid-19, disisi lain Kecamatan Cicendo menurut data memimiliki kasus Corona tertinggi di Kota Bandung.

Terkait hai itu, lahir gerakan BBB (Bandung Bangkit Bersama) yang diluncurkan pada hari Senin, tanggal 20 April 2020 di halaman kantor kecamatan Cicendo. Senin (20/4)

Satu di antara inisiator Gerakan BBB Ipong Witono mengatakan, pihaknya memilih Kecamatan Cicendo sebagai titik keberangkatan gerakan ini.

“Cicendo dipilih karena menjadi zona merah dengan pasien positif Covid-19 yang tertinggi di Kota Bandung. Gerakan ini akan bertumpu pada seluruh infrastruktur masyarakat dan seluruh sumber daya masyarakat Cicendo,” ujarnya.

Menurut Ipong, gerakan BBB mendapat dukungan dari Ketua Gugus Tugas Nasional Covid-19, Gubernur Jabar, Kodam III Siliwangi, Polda Jabar, Pemkot Bandung, relawan Pos Gabungan Siaga Bencana Jabar, pihak Kecamatan Cicendo, serta aparat terkait dan masyarakat.

Berbagai program akan dilakukan Gerakan BBB untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, khususnya di Cicendo.

Dengan pilihan satu wilayah setingkat kecamatan, Gerakan BBB bisa melakukan penetrasi pemulihan di tingkat RT/RW.

“Kami akan bekerja dalam kurun waktu terukur dan akan melakukan evaluasi berjangka,” ucap Ipong.

Program-program itu di antaranya pembagian masker yang dibuat oleh warga, pembagian makanan melalui dapur umum yang dibuat oleh warga juga, serta isolasi warga lansia di beberapa hotel yang sudah dikerjasamakan.

Selain itu, ada pembagian 30 torn air dan wastafel di sejumlah titik, termasuk di pasar-pasar di Cicendo.

Diimbau semua pedagang dan pembeli wajib memakai masker dan disiapkan alat untuk mencuci tangan.

Pasar sebagai pusat kegiatan publik harus mendapat perhatian penuh saat berlakunya PSBB di wilayah Bandung karena menjadi titik kumpul warga untuk pemenuhan kebutuhannya.

“Ada ratusan relawan yang akan membantu membuat model seperti ini. Kalau program ini dapat berhasil diharapkan bisa diterapkan di tempat lainnya,” kata Ipong.

Menurut Ipong ada sekitar 400 relawan pendamping sosial terlatih akan terlibat mendampingi warga yang membutuhkan pendampingan, seperti paramedis, relawan yang bertugas, keluarga penderita.

Bahkan ia mengatakan Gerakan ini sebagai satu di antara model memberdayakan potensi masyarakat agar bisa cepat bangkit dengan kekuatan dan potensi sendiri.

“Mengembalikan harapan, upaya memutarkan sektor ekonomi rumah tangga dengan mendorong warga memproduksi masker dan dapur umum menjadi sentra ekonomi warga setempat,” ucapnya.

Dalam implementasi BBB masyarakat juga diajak terlibat membentengi warga yang rentan terpapar Covid-19 untuk menghindari penderita baru di Cicendo dengan kemampuan yang dimiliki wilayah itu.

“Kami juga mendorong terwujudnya Lumbung Pangan Virtual Cicendo dengan membangun kebersamaan warga yang mampu memberi dukungan pangan secara subsidi silang,” ujar Ipong.

Tes cepat secara komunal di Cicendo juga akan diupayakan agar diketahui luas penyebaran dan warga diajak ikut serta dengan edukasi menjaga jarak, diam di rumah, memakai masker, serta hidup bersih.

Tak hanya itu jika program BBB berhasil menekan laju penderita di zona merah, Gerakan BBB di Kecamatan Cicendo akan dijadikan model di kecamatan-kecamatan lain di Kota Bandung.

“Gerakan ini semoga juga bisa diduplikasi di daerah lain di Jawa Barat dan tingkat nasional,”tutup Ipong.

(Asr/dp)
Editor: tds

Related Articles

Back to top button