PenaKu.ID – Kades Tarumajaya Ahmad Ihsan Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Jawa Barat mengungkapkan sejumlah potensi di desa-nya, termasuk belum lama ini Desa Tarumajaya menjadi lokasi kulian kerja nyata (KKN) para Mahasiswa Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung.
Dalan KKN Mahasiswa UNPAD tersebut, lanjut Kades Tarumajaya, para mahasiswa sangat aktif menggali informasi di Desa Tarumajaya.
“Dalam KKN tersebut Mahahsiswa UNPAD mengusung tiga konsep yaitu marketing desa wisata, pengelolaan sampah, kelestarian hutan dan konservasi, literasi dan digitalisasi peningkatan kapasitas dan kualitas BUMDES Desa Tarumajaya,” ujar Kades Tarumajaya, Jumat (06/01/23).
Ia berharap KKN Mahasiswa UNPAD ke desanya tersebut dapat menambah ilmu dan wawasan bagaimana situasi dan kondisi di pedesaan. Dan yang terpenting dapat mengaplikasikan hal-hal baik yang sudah dimilki Desa Tarumajaya. Tak hanya itu, mahasiswa juga diharapkan dapat membuat terobosan-terobosan yang mumpumi untuk kemajuan desa-desa yang ada di Jawa Barat, umumnya di Indonesia.
“Mudah-mudahan setelah mereka pulang ketiga konsep di atas bisa diaplikasikan sehingga anak-anak yang bergerak di bidang wisata, perdagangan, konservasi, bisa lebih maju lagi,” kata dia.
Kades Tarumajaya juga menginformasikan bahwa di Desa Tarumajaya memiliki empat destinasi wisata yaitu Titik Nol Situ Cisanti yang merupakan ikon nasional, Bukit Paesan, Hutan Pakawa, Taman Edukasi Desan dan Hutan Mini yang berkolaborasi dengan salah satu konglomerat Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga berencana dalam waktu dekat bakal membangun air terjun dan kolam air panas. Namun, hal tersebut masih dalam kajian bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
“Desa Tarumajaya merupakan locus Citarum Harum, maka pembangunan hutan mini maupun hutan-hutan konservasi ke depannya akan menjadi contoh untuk hutan yang lebih besar lagi. Pada 22 Desember 2022, Desa Tarumajaya mendapat penghargaan utama sebagai Desa Wisata kategori rintisan,” terang Ahmad.
Kades Tarumajaya Dapat Bantuan
Menyoal bantuan dan dukungan bagi Desa Tarumajaya, Ahmad mengaku telah mendapatkan bantuna dari Kemenko PMK berupa bibit alpukat sebanyak 2.000 pohon untuk penghijauan yang dibagikan kepada para DKM untuk ditanam dan dirawat.
“Menanam pohon merupakan ibadah sehingga pasti akan dirawat dengan baik. Hasil panennya nanti 60 persen untuk dana abadi umat yang akan digunakan oleh DKM untuk kelangsungan kegiatan rohani, yang 40 persen dijadikan PADES,” kata Ahmad.
“Dengan demikan maka konsep konservasi akan berjalan, dan secara ekonomi pun akan ada peningkatan bagi masyarakat dan desa,” imbuhnya.
***