PenaKu.ID – Konflik bersenjata yang meletus pada 24 Juli 2025 bukanlah kisah baru di perbatasan Thailand–Kamboja.
Perselisihan wilayah ini bermula sejak masa kolonial Prancis, dan beberapa kali memanas akibat langkah politik dan budaya yang dianggap provokatif oleh kedua belah pihak.
Berikut adalah ulasan soal konflik di Perbatasan Thailand dan Kamboja.
Akar Sejarah Perbatasan Thailand dan Kamboja
Sejak pendaftaran Candi Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2008, perselisihan semakin memuncak. Thailand menolak klaim Kamboja atas candi tersebut, memicu demonstrasi dan penempatan pasukan di area sengketa.
Segitiga Zamrud—pertemuan wilayah Thailand, Kamboja, dan Laos—menjadi panggung konflik yang kerap dipenuhi barikade dan patroli militer.
Titik Bentrok Perbatasan Thailand dan Kamboja
Pada Kamis (24/7/2025), bentrokan merebak di enam titik sepanjang perbatasan, termasuk Ta Muen Thom, Surin–Oddar Meanchey, dan Sisaket–Buri Ram.
Tembakan artileri dan bom udara memaksa puluhan ribu penduduk desa mengungsi. Infrastruktur dasar seperti rumah sakit dan jalan logistik turut terdampak, mempersulit akses bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Thailand menutup jalur perbatasan, sedangkan Kamboja memberlakukan larangan impor tanaman dan buah-buahan dari wilayah Thailand.
Dengan latar belakang sejarah panjang dan kompleks, solusi jangka panjang masih jauh dari jangkauan. Penegakan hukum internasional dan mediasi ASEAN diharapkan mampu menengahi agar konflik tak kembali meletus di masa mendatang.**