PenaKu.ID – Pesugihan, sebuah praktik mencari kekayaan secara instan dengan bantuan makhluk gaib, masih menjadi topik yang tabu namun nyata di sebagian masyarakat.
Alasan utama seseorang nekat menempuh jalan ini adalah himpitan ekonomi yang ekstrem dan keputusasaan. Ketika semua cara yang halal terasa buntu, janji kekayaan melimpah dari dunia gaib menjadi godaan yang sulit ditolak, meskipun risikonya sangat besar.
Praktik ini menawarkan ilusi jalan pintas menuju kehidupan yang lebih baik tanpa perlu kerja keras. Bagi mereka yang terjerat utang atau dilanda kemiskinan, pesugihan tampak seperti satu-satunya solusi. Keinginan untuk mengangkat derajat keluarga dan mendapatkan pengakuan sosial juga menjadi pendorong kuat.
Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa kekayaan yang didapat dari cara ini seringkali meminta imbalan yang jauh lebih mahal dari sekadar materi.
Keputusasaan dan Hilangnya Harapan dalam Melakukan Pesugihan
Akar dari pesugihan seringkali adalah keputusasaan. Ketika seseorang merasa tidak ada lagi jalan keluar dari masalah keuangan, logika dan iman bisa goyah. Tawaran dari dukun atau paranormal yang menjanjikan solusi cepat terasa seperti secercah harapan di tengah kegelapan.
Mereka yang menempuh jalan ini seringkali berada di titik terendah dalam hidupnya, membuat mereka rentan terhadap bujukan sesat.
Tumbal dan Konsekuensi Mengerikan Pesugihan
Di balik janji kekayaan, pesugihan selalu menuntut tumbal atau imbalan yang mengerikan. Imbalan ini bisa berupa nyawa hewan, atau yang paling parah, nyawa anggota keluarga.
Para pelaku seringkali dibutakan oleh keinginan akan harta sehingga mengabaikan konsekuensi jangka panjang. Kisah-kisah tragis tentang keluarga yang hancur akibat pesugihan seharusnya menjadi pengingat bahwa tidak ada jalan pintas menuju kebahagiaan sejati.**