PenaKu.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi bekerja sama dengan Politeknik TEDC Bandung menggelar kegiatan Jaksa Masuk Kampus dengan tajuk “Peningkatan Kesadaran Hukum Mahasiswa dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi dan Pemulihan Kerugian Negara”. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Poltek TEDC Bandung, Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini, Kepala Seksi Intelijen Kejari Cimahi Fajrian Yusriadi, S.H., M.H., Kepala Sub Seksi 1 Intelijen Kejari Cimahi Steven Huala, Kepala Sub Seksi 2 Intelijen Kejari Cimahi Billquis Kamil Arasy, S.H., M.Kn., serta dosen Poltek TEDC Bandung, Saifal, S.ST., M.Sos., yang bertindak sebagai moderator.
Fajrian Yusriadi menyatakan bahwa program Jaksa Masuk Kampus merupakan bagian dari program intelijen kejaksaan dalam memberikan penyuluhan hukum kepada mahasiswa. Tujuannya adalah meminimalkan potensi tindakan yang mengarah pada tindak pidana korupsi di lingkungan kampus.
“Harapan kami, dengan adanya Jaksa Masuk Kampus ini, dapat meminimalisasi tindakan korupsi di tingkat mahasiswa maupun kampus. Sehingga pada level pemerintahan pun diharapkan akan ikut menurun,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Selain menyasar kampus, Kejari Cimahi juga telah melaksanakan kegiatan serupa di sekolah-sekolah dan pesantren dalam upaya membangun kesadaran antikorupsi sejak dini.
“Program Jaksa Masuk Kampus ini merupakan bagian dari kegiatan intelijen untuk memberikan penerangan hukum. Selain kampus, kami juga masuk ke sekolah dan pesantren,” tambahnya.
Poltek TEDC Bandun Perdana Pelaksanaan Program
Politeknik TEDC Bandung menjadi kampus pertama yang menjalin kerja sama dengan Kejari Cimahi dalam pelaksanaan program ini.
“Kerja sama ini merupakan yang perdana bersama Politeknik TEDC Bandung. Setelah ini, kami berharap kerja sama dapat terus berkembang,” kata Fajrian.
Ia juga berharap, kegiatan semacam ini dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.
“Harapan kami, dengan kegiatan seperti ini, mahasiswa bisa menularkan pengetahuan kepada keluarga dan masyarakat, sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi,” pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari seratus mahasiswa dan mahasiswi dari Politeknik TEDC Bandung. **
