PenaPemerintahan
Trending

Iyos Somantri Buka Desiminasi Program APKASi – OISCA

Iyos Somantri menyampaikan potensi yang ada di Kabupaten Sukabumi yaitu memiliki lahan pertanian yang sangat besar

PenaKu.ID – Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri membuka kegiatan Desiminasi Program APKASi – OISCA Tindak Lanjut Program Training of Trainer Tentang Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Jepang, yang digelar di Training Center OISCA Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (

Kegiatan Diseminasi ini di ikuti oleh 8 kabupaten diantaranya kabupaten Menpawa, Subang Susupan, Sidoarjo, Pakpak Barak, Indramayu , Sumenep , Gunung Selatan dan Kabupaten batu bara.

Program magang keahlian spesifik di Oisca bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pengambil kebijakan di daerah tentang pola pertanian di kawasan asia sebagai desparking, selain itu melalui kegiatan ini para pejabat pemerintah daerah dapat memahami strategi khusus tentang pengembangan pertanian berkelanjutan dan berketahanan dengan memanfaatkan teknologi tradisional maupun moderen yang melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat.

Sementara itu Wabup Iyos Somantri dalam sambutannya menyampaikan potensi yang ada di Kabupaten Sukabumi yaitu memiliki lahan pertanian yang sangat besar.

“Dengan potensi lahan yang sangat besar di kabupaten sukabumi kita yakini bahwa sistem pertanian berkelanjutan ini sejalan dengan upaya membangun ketahanan pangan di daerah kehadiran APKASI dan OISCA akan berdampak pada terbangunnya metode sistem pertanian berkelanjutan untuk ketahanan pangan,” ujar Iyos Somantri.

Iyos Somantri Pandang OISCA Mitra Strategis

Menurut nya melalui program-program yang telah di laksanakan OISCA menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Sukabumi untuk menciptakan masa depan yang sangat baik melalui pelatihan pertanian dan kegiatan lainnya .

Dikatakan pula OISCA terus eksis mendorong pembangunan di Kabupaten Sukabumi yang berkembang dengan program pemberdayaan masyarakat desa, pendidikan lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan ekonomi berbasis ketahanan pangan.

“Tak hanya itu sinergi dan kolaborasi ini telah menghasilkan pembangunan infrastruktur pertanian dan lingkungan serta terbentuk nya kelompok-kelompok tani di desa adat kasepuhan ciptagelar yang telah melaksanakan kegiatan pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” pungkasnya.

***

Related Articles

Back to top button