IPW Desak Kapolri Jelaskan 5 Oknum Polisi Kena OTT
Dari informasi yang diterima IPW, jika pemeriksaan sudah mengarah pada Kabiddokes dan kabagdalpers. Namun secara mengejutkan pemeriksaan berhenti pada tingkat kompol ke bawah
PenaKu.ID — Terbongkarnya permainan dalam penerimaan Bintara kepolisian di Jawa Tengah beberapa waktu lalu mendapat perhatian serius dari Indonesia Police Watch (IPW).
Oleh karena itu, Indonesia Police Watch mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kepada publik atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan tim Paminal Divpropam Polri.
Tidak hanya itu, Indonesia Police Watch juga meminta Kapolri untuk mengawal kasus yang kabarnya telah menyita barang bukti berupa uang puluhan miliar.
“Panitia seleksi dan Kapolda Jateng harus dimintai keterangan secara mendalam,” ucap Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya kepada Wartawan, Jumat (3/3/2023).
Ditambahkan, mereka yang tertangkap OTT itu segera ditangkap dan diproses baik pidana maupun kode etik. Menurut IPW yang telah diamankan itu adalah para pelaku yang terdiri dari orang tua siswa makelar yang juga anggota Polri, dan panitia seleksi tingkat Polda.
“Setiap calon bintara di Polda Jateng ini diminta ratusan juta rupiah untuk bisa masuk pendidikan. Sementara sasaran dari OTT Paminal Divpropam Polri diperkirakan 90 calon siswa bintara,” sebut IPW.
IPW menilai, dengan adanya OTT ini prinsip Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis (BETAH) yang dicanangkan Polri jauh panggang dari api. Lantaran Polri belum berhasil mengatasi mental para aparatnya.
“Padahal, panitia seleksi yang ditunjuk telah menandatangani pakta integritas dalam pelaksanaan rekrutmen anggota Polri, ” jelasnya.
Dari informasi yang diterima IPW, jika pemeriksaan sudah mengarah pada Kabiddokes dan kabagdalpers. Namun secara mengejutkan pemeriksaan berhenti pada tingkat kompol ke bawah.
“Dari informasi yang IPW terima ada dugaan Kapolda telah memerintahkan pemeriksaan dihentikan di tingkat Kompol,” kata IPW.
IPW Minta Kapolri Tegas
IPW berharap, Kapolri harus tegas dan memerintahkan pemeriksaan sampai tuntas dan dibuka seterang-terangnya. Seperti dalam kasus Ferdy Sambo. dengan begitu maka kepercayaan publik terhadap Polri akan meningkat.
“Langkah tegas dan keras harus dibuktikan kapolri Jenderal Listyo sigit Prabowo untuk membuktikan bahwa reformasi kultural memang serius dijalankan,” pungkasnya.
Sebelumnya, beredar luas pemberitaan lima oknum anggota Polda Jawa Tengah tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) penerimaan siswa bintara yang dilakukan tim Propam Mabes Polri.
Kelima anggota tersebut, kini tengah menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik Bidpropam Polda Jateng. Untuk berkas pemeriksaannya sudah lengkap. Mereka yang tertangkap adalah Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z, dan Brigadir EW.
“Saat ini proses berkas perkaranya sudah tuntas. Siap disidangkan secara kode etik,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
(ss).
