Peristiwa

Ini Penyebab Banjir di Selajambe Cianjur

×

Ini Penyebab Banjir di Selajambe Cianjur

Sebarkan artikel ini
Ini Penyebab Banjir di Selajambe Cianjur
Petugas saat membongkar bangunan

PenaKu.ID – Dua hari lalu, banjir bandang melanda wilayah Kampung Cibakung, Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Banjir tersebut menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah warga dan sejumlah fasilitas di lingkungan Perusahaan Puncakmanis.

Banjir diduga dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang turun dalam waktu lama serta menyempitnya saluran irigasi akibat keberadaan sejumlah bangunan di atasnya.

Ads

Salah satu yang menjadi sorotan adalah bangunan madrasah yang berdiri di atas saluran irigasi di lingkungan Perusahaan Puncakmanis. Akibatnya, aliran air tersumbat dan menyebabkan genangan air yang memicu banjir. Warga pun mengeluhkan hal ini dan menuding bangunan tersebut sebagai penyebab utama banjir.

Menindaklanjuti keluhan warga, Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu, berkoordinasi dengan masyarakat dan pihak pengelola madrasah. Setelah dilakukan komunikasi, pengelola madrasah mengakui kesalahan dan bersedia bangunan tersebut dibongkar.

Pembongkaran dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur bersama Damkar, TNI, Polri, dan warga setempat.

Plt. Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Djoko, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan berdasarkan arahan bupati dan hasil kesepakatan bersama. Bangunan tersebut dinilai sebagai penyebab utama banjir karena menutup saluran irigasi.

“Kami tidak bekerja sendiri. Pembongkaran dilakukan bersama Damkar, BPBD, PU, DLH, Perhutani, TNI, Polri, dan masyarakat setempat,” ujarnya.

Djoko menegaskan bahwa lahan bekas bangunan tersebut tidak boleh lagi didirikan bangunan apa pun demi kelancaran aliran irigasi.

“Kami harapkan ke depan saluran air bisa kembali lancar, dan lahan ini tidak digunakan kembali untuk pembangunan apapun,” tambahnya.

Jumlah Warga yang Terdampak Banjir

Sementara itu, Kepala Desa Selajambe, Agus Junaedi, menyebutkan bahwa sebanyak 391 jiwa dari 165 kepala keluarga terdampak bencana tersebut di dua lokasi, yakni Kampung Cibakung RT 02-03 RW 06 dan Perumahan Puncakmanis.

“Sebagian warga dievakuasi ke rumah yang lebih aman, sebagian lainnya tetap bertahan di rumah. Namun, aktivitas mereka lumpuh total dan hanya bisa membersihkan sisa lumpur,” ujar Agus, Selasa (29/4/25).

Agus menyatakan keprihatinannya dan berharap ada pihak-pihak yang tergerak untuk membantu para korban.

“Sekecil apa pun bantuan, itu sangat berarti bagi mereka,” pungkasnya. **