PenaKu.ID – Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Lina Marlina Ruzhan membuka Indonesia Batik and Craft Festival 2023, di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (2/7/2023).
Indonesia Batik and Craft Festival 2023 bertujuan untuk melestarikan batik dan kerajinan ini dimeriahkan puluhan stan perajin batik, tenun, bordir, kerajinan tangan, hingga beberapa UMKM di bidang Kuliner.
Selain itu, fashion show, pertunjukan musik live, demo make-up, talkshow, hingga seminar bisnis, menjadikan festival ini paripurna.
Lina Marlina mengungkap, Indonesia Batik and Craft Festival yang berlangsung 2 hingga 6 Agustus 2023, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pengrajin dan pelaku industri kreatif untuk memamerkan dan memasarkan produk- produknya.
“Harapannya tentu saja dengan event seperti ini mudah- mudahan menjadi salah satu terbukanya peluang kesempatan yang punya produk bisa memamerkan produknya secara langsung,” ujar Lina Marlina.
Di samping itu, event yang dapat didatangi pengunjung secara gratis ini jadi peluang bagi para pencinta batik, tenun, bordir, kerajinan tangan, dan produk- produk kreatif untuk berburu barang- barang unik, khas, bahkan yang langka di pasaran.
Indonesia Batik and Craft Festival Bangkitkan Ekonomi
Sehingga event ini menjadi sarana mempertemukan perajin dan pencinta produk kreatif sekaligus. Dengan begitu transaksi jual beli secara offline di festival seperti ini dapat menghadirkan keseruan tersendiri, meski metode berbelanja secara online kini juga digandrungi masyarakat.
“Bagi yang punya kelebihan rizki, bisa belanja lebih banyak, bisa belanja ke sini, lihat produk- produk yang tidak ditemui di lingkungan sekitar (pasaran), bisa datang ke sini. Saya yakin akan bermanfaat untuk masyarakat,” ucap Lina.
“Pemerintah selalu berupaya bergandengan tangan dengan semua pihak demi membangkitkan laju perekonomian rakyat,” katanya.
Selanjutnya, Lina berharap pula event pameran ini terus berlangsung secara kontinu. “Hingga dapat berlangsung di seluruh kota/kabupaten, banyak teman kita punya produk bingung mau memasarkan di mana,” ucap Lina.
“Karena ada kepuasan sendiri belanja langsung secara offline, meski belanja online kini jadi kebiasaan masyarakat,” pungkasnya.
***