PenaKu.ID – Pemerintah Korea Selatan mengambil langkah proaktif untuk menjamin keselamatan penerbangan domestik dengan menginstruksikan seluruh maskapai untuk memeriksa sistem vital pada pesawat jet Boeing.
Keputusan ini merupakan respons langsung terhadap investigasi kecelakaan fatal pesawat Air India yang menewaskan 260 orang, di mana fokus penyelidikan mengarah pada potensi kegagalan komponen kritis.
Langkah cepat ini menunjukkan keseriusan regulator penerbangan Asia dalam menanggapi temuan awal yang mengkhawatirkan.
Kementerian Perhubungan Korea Selatan menyatakan bahwa instruksi pemeriksaan ini sejalan dengan rekomendasi yang pernah dikeluarkan oleh Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), menempatkan keselamatan penumpang sebagai prioritas tertinggi di tengah sorotan global terhadap sistem pesawat Boeing.
Sakelar Bahan Bakar Jadi Titik Kritis Penyelidikan Jet Boeing
Fokus utama dari inspeksi ini adalah sistem sakelar pemutus bahan bakar (fuel cut-off switch). Dalam laporan awal tragedi Air India, terungkap bahwa kedua sakelar pada pesawat Boeing 787-8 tersebut berpindah posisi dari “run” ke “cut-off” sesaat setelah lepas landas. Kejadian ini sangat tidak biasa dan memicu pertanyaan besar mengenai bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
FAA sendiri pada tahun 2018 telah mengeluarkan imbauan untuk memeriksa sistem pengunci sakelar pada beberapa model Boeing guna mencegah perpindahan yang tidak disengaja.
Dilema Jet Boeing atau FFA
Meskipun FAA pernah memberikan rekomendasi, pihak Air India menyatakan inspeksi tersebut tidak dilakukan karena tidak bersifat wajib. Di sisi lain, muncul laporan bahwa Boeing dan FAA secara internal telah meyakinkan maskapai bahwa sistem tersebut aman tanpa perlu pemeriksaan tambahan.
Situasi ini menciptakan dilema bagi industri penerbangan. Meski demikian, Korea Selatan memilih untuk tidak mengambil risiko dan tetap menjalankan pemeriksaan, sementara penyelidikan resmi atas tragedi Air India terus berlanjut untuk mengungkap penyebab pastinya.**