PenaKu.ID – Mayat dalam toren air yang sudah membusuk di salah sebuah rumah di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, akhirnya berhasil diidentifikasi.
Mayat dalam toren air itu berjenis kelamin laki-laki bernama Devikarmawan alias Depoy (26).
Sebelumnya seorang pemilik rumah di Pondok Aren bernama Sutrisno pada 27 Mei merasa heran karena air dari toren yang biasa dipakai untuk mandi dan mencuci mulai berbau. Semula Sutrisno tidak curiga dengan bau air tersebut karena memang kadang-kadang air di wilayah tersebut sering berbau.
Hari kedua air mulai keruh dan tercium bau bangkai. Istrinya mulai curiga, namun ia masih mengira kalau bau air toren mungkin saja dari bangkai cecak.
Pada hari ketiga, bau bangkai makin menyengat, dan air toren yang ke luar di kamar mandi mulai berlendir. Akhirnya, pemilik rumah menanyakan hal tersebut pada bapak mertua. Sang bapak mertua lalu melihat kondisi air dan mengatakan bahwa air toren sudah tercemar bangkai.
Ia lalu menyuruhnya untuk mengecek ke dalam toren. Dengan ragu pemilik rumah membuka tutup toren yang tertutup rapat dan harus diputar empat putaran. Ketika ia melihat ke dalam toren, ada sesuatu benda yang menggelembung. Rasa takut membuatnya lari dan meminta bapak mertuanya untuk melihat. Lalu bapak mertua mengecek toren dan mendapati bahwa benda yang mengambang tersebut adalah mayat manusia.
Segera pemilik rumah lari menemui aparat untuk melaporkan penemuan mayat di dalam toren rumahnya. Polsek Pondok Aren turun melakukan olah TKP. Mayat dalam toren tersebut merupakan penduduk setempat yang tidak jauh dari lokasi ia ditemukan dalam toren.
Mayat dalam Toren Dibawa ke RS Polri Kramatjati
Mayat dalam toren langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Pihak keluarga merasa ada kejanggalan dalam kondisi mayat saat melihat mayat diangkut ke ambulans.
Menurut ibu korban, Darmiyati, di leher mayat DK ada seperti bekas cekikan dan tubuhnya memar-memar. Keluarga bersikeras meminta agar korban diautopsi untuk mengungkap kematiannya.
Berdasarkan keterangan Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Hariyanto menyatakan bahwa korban DK masih dalam keadaan hidup saat masuk ke dalam toren.
“Saat tenggelam di air kondisi korban masih hidup,” ujar Brigjen Hariyanto, Rabu (29/5/24).
Ia meneruskan, korban meninggal karena tenggelam, tidak ditemukan luka di tubuh korban baik karena benda tumpul maupun benda tajam. Jasad korban mengalami pembusukan lanjut. Hasil pemeriksaan akan diserahkan ke lab forensik untuk diserahkan ke penyidik guna penyidikan lebih lanjut.
***