PenaKu.ID – Hukum salat gerhana matahari termasuk sunah muakkad, yakni ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Baik pria maupun wanita, baik yang sedang dalam perjalanan (musafir) maupun yang berada di rumah, dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana.
Walaupun tidak berdosa jika tidak melaksanakannya, melewatkan salat gerhana dianggap sebagai kehilangan kesempatan mendapatkan pahala besar dari Allah SWT.
Dengan mengerjakan salat gerhana, umat Islam diingatkan untuk selalu bersyukur atas keajaiban alam dan mengakui kebesaran Sang Pencipta.
Waktu Pelaksanaan Salat Gerhana Matahari
Waktu pelaksanaan salat gerhana sangat spesifik, dimulai dari saat terjadi perubahan sinar matahari hingga kembali normal, atau berakhir saat matahari terbenam meskipun fenomena gerhana masih berlangsung.
Menurut penjelasan Habib Zain bin Ibrahim bin Smith dari NU Online, batas waktu tersebut menandakan bahwa momen untuk beribadah adalah singkat dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk segera memanfaatkan waktu tersebut guna memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
Apa Itu Gerhana Matahari
Fenomena gerhana matahari tidak hanya menawarkan keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga mengandung hikmah dan pelajaran spiritual yang mendalam.
Momen langka ini menjadi ajang untuk merenungkan kebesaran Allah dan memperbaharui keimanan melalui salat gerhana.
Mari sambut fenomena alam ini dengan penuh rasa syukur dan manfaatkan kesempatan untuk meningkatkan ibadah.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**