Peristiwa

Heboh! Jasad Kakek Pendi Mengambang di Selokan

×

Heboh! Jasad Kakek Pendi Mengambang di Selokan

Sebarkan artikel ini
Heboh! Jasad Kakek Pendi Mengambang di Selokan
Heboh! Jasad Kakek Pendi Mengambang di Selokan

PenaKu.ID – Jasad Kakek Pendi (66) Warga Kampung Sindangjaya RT 03/02 Desa Cikondang Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur Jawa Barat sekitar pukul 11.00 WIB ditemukan meninggal dunia mengambang di selokan hingga membuat geger warga sekitar pada Rabu (15/02/23).

Informasi yang dapat dihimpun, Pendi sebelumnya sedang kuli nyangkul bersama Cuyan di sawah milik tetangganya, sekitar pukul 11.00 WIB, Pendi terlihat pergi ke tepian dengan tujuan akan BAB. Namun, kurang lebih selama 30 menit Pendi gak balik lagi ke sawah.

Penasaran setelah dilihat ke selokan, ternyata jasad Kakek Pendi sudah mengambang di selokan yang airnya tidak terlalu dalam, hanya sekitar setinggi tengah betis orang dewasa.

Sontak Cuyan minta tolong pada Ipan (45) dan saat itu pulang langsung melapornya kepada pihak keluarga dan pada tetangga almarhum.

“Setelah pihak keluarga dan warga lainnya berkumpul maka jasad Kakek Pendi langsung dievakuasi ke darat dan dibawa ke rumah duka untuk diurus dan dimakamkan,” ucap Cuyan pada awak media.

Jasad Kakek Pendi Mengidap Vertigo

Sementara itu, Kepala Desa Cikondang Yusup Zohan membenarkan peristiwa penemuan jasad Kakek Pendi parit.

“Kami bersama jajaran polsek, camat berserta kasi trantib beserta anggota, danramil, ahli medis dari Puskesmas Cikondang, kepala desa, bhabinkamtibmas, Babinsa Desa Cikondang langsung melawat ke rumah duka,” kata Kades.

Tidak hanya itu saja, ahli medis yang disaksikan anggota Polsek Bojongpicung melakukan pemeriksaan pada tubuh korban bagian luar dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda yang mencurigakan juga pihak keluarga menolak untuk diautopsi.

Sebab pihak keluarga menyadarinya bahwa kejadian itu sudah merupakan takdir Illahi karena almarhum Pendi memiliki riwayat penyakit darah rendah (vertigo) yang tak kunjung sembuh, malahan sebelum berangkat kerja kuli di sawah sudah dilarang oleh istrinya, Uun (56).

“Kalau penyakitnya terasa kambuh lagi sudah jangan jadi kerja takut celaka di sawah, tapi almarhum tetap pergi memaksanya untuk bekerja,” pungkasnya.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *