PenaKu.ID – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Rusia, tepatnya di Semenanjung Kamchatka, pada Selasa malam (29/7/25). Guncangan gempa bumi kuat tersebut memicu peringatan tsunami di sejumlah negara di kawasan Pasifik, termasuk Jepang, Hawaii, dan sebagian wilayah Amerika Serikat.
Menurut United States Geological Survey (USGS), gempa terjadi pada pukul 23.24 UTC atau Rabu pagi waktu setempat. Episentrum gempa berada sekitar 125 kilometer timur Kota Petropavlovsk-Kamchatsky, kota terbesar di Kamchatka. Gempa ini tergolong dangkal dengan kedalaman 19,3 kilometer, yang berpotensi meningkatkan dampak kerusakan dan risiko tsunami.
Akibat Gempa Bumi: Tsunami Capai 4 Meter, Infrastruktur Rusak
Gelombang tsunami setinggi 3 hingga 4 meter dilaporkan telah menghantam sejumlah wilayah pesisir Kamchatka. Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov membenarkan adanya kerusakan pada infrastruktur lokal, termasuk satu taman kanak-kanak yang dilaporkan rusak berat.
“Warga segera dievakuasi ke dataran lebih tinggi setelah sirene peringatan dibunyikan,” ujarnya seperti dikutip dari media lokal Interfax.
Sementara itu, beberapa wilayah mengalami pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka berat.
Jepang dan Hawaii Siaga Tsunami
Dampak gempa bumi tidak hanya dirasakan di Rusia. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah timur dan selatan Jepang, termasuk Pulau Hokkaido dan Kyushu. Gelombang tsunami diperkirakan mencapai 1 hingga 3 meter, dan warga diminta segera mengungsi ke tempat aman.
Di Hawaii, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) membunyikan sirene darurat di berbagai lokasi. Evakuasi massal dilakukan di wilayah pantai, termasuk di Guam dan Kepulauan Pasifik lainnya. PTWC juga mengeluarkan status tsunami watch untuk pesisir barat Amerika Serikat, seperti Alaska, California, dan British Columbia di Kanada.
Gempa Bumi Terkuat Sejak 1952
Kamchatka merupakan wilayah rawan gempa karena berada di zona subduksi aktif antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk. Gempa ini disebut sebagai salah satu yang terkuat dalam tujuh dekade terakhir.
Sebagai catatan, wilayah ini pernah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 9,0 pada tahun 1952 yang memicu tsunami besar dan menyebabkan ribuan korban jiwa.
Setelah gempa utama, beberapa guncangan susulan (aftershock) dengan magnitudo 6,9 dan 6,3 juga terdeteksi.
Respons Global dan Langkah Antisipasi
Pemerintah Rusia segera mengerahkan tim tanggap darurat dan memantau kemungkinan gempa susulan. Di Jepang, otoritas setempat menutup sementara pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah pesisir sebagai langkah pencegahan.
Di Amerika Serikat, National Weather Service memperingatkan warga untuk menjauhi pantai dan mengikuti seluruh instruksi evakuasi dari otoritas setempat.
Hingga saat ini, pemantauan tsunami dan aktivitas seismik masih berlangsung di sejumlah negara. Warga di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gelombang lanjutan.**