Tutup
PenaRagam

Gebyar KIE Film Pendek Obat dan Makanan

×

Gebyar KIE Film Pendek Obat dan Makanan

Sebarkan artikel ini
Gebyar KIE Film Pendek Obat dan Makanan
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil Membagikan Sertifikat dalam Acara Penganugerahan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) Gebyar KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jumat (3/9/2021).

PenaKu.ID — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (Balai Besar POM) di Bandung bekerja sama dengan Pramuka Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyelenggarakan acara Penganugerahan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) Gebyar KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) 1.095 Film Pendek Obat dan Makanan. Para peserta dari lomba film pendek tersebut berasal dari penegak, penggalang dan berkebutuhan khusus Pramuka se-Jabar.

Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, acara tersebut sangat penting untuk generasi muda. Sebab, lewat kegiatan tersebut, para tunas muda dituntut untuk berpikir kreatif sekaligus solutif.

“Kita tahu, kegiatan seperti ini penting karena generasi, khususnya tunas muda kita, perlu dibiasakan memiliki kegiatan produktif, kreatif, dan juga solutif sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Atalia di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jumat (3/9/2021).

Menurut Atalia, dalam situasi pandemi COVID-19, anak-anak sekolah masih harus melakukan pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya kegiatan tersebut, para generasi muda memiliki ruang untuk tetap produktif dan kreatif dengan membuat suatu karya yang bermanfaat.

“Di tengah kondisi anak-anak kita saat ini harus melakukan pembelajaran jarak jauh, sehingga mereka butuh ruang produktif untuk kreativitas yang membuat mereka mampu menghasilkan karya yang tidak saja penting bagi dirinya sendiri, tapi juga penting bagi orang lain di sekitar mereka,” ucapnya.

“Ini akan membuat mereka tidak saja berpengalaman terkait bagaimana menghadirkan sebuah karya dalam bentuk informasi dari dunia teknologi, tapi juga mereka mampu memberikan konten yang baik kepada isi daripada film mereka. Oleh karenanya, harus kita apresiasi sehingga ini bisa jadi peluang produktivitas mereka di tengah kondisi apapun,” imbuhnya.

Atalia menambahkan, karya-karya yang dihasilkan dapat menjadi informasi menarik bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jabar. Salah satunya berkaitan dengan pemahaman mengonsumsi obat dan makanan yang aman.

“Sehingga kaitannya dengan kebutuhan informasi teknologi makanan dan obat yang aman bagi masyarakat bisa terinformasikan dengan cara-cara kekinian. Biasanya anak muda kita akan lebih mudah menangkap sesuatu yang sesuai dengan generasinya,” katanya.

Atalia juga berharap agar kerja sama dengan Balai Besar POM di Bandung bisa terus berjalan, supaya dapat menghasilkan program-program kreatif lainnya untuk mengedukasi masyarakat Jabar tentang pemahaman obat dan makanan.

“Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlangsung ke depannya, sehingga nanti kita akan jadikan program baru yang lebih kreatif lagi terkait dengan pemahaman makanan dan obat yang aman bagi masyarakat Jabar melalui Pramuka,” ucapnya.

Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengatakan, kegiatan lomba tersebut merupakan salah satu cara untuk tetap produktif dan berpikir kreatif meski dalam situasi pandemi COVID-19.

“Kreativitas terus bergerak dan intensif malahan di dalam masa-masa pandemi ini. Salah satunya adalah kegiatan kita pada hari ini yang merupakan hasil kerja sama BPOM dan juga Kwarda Jawa Barat,” kata Penny.

Penny menambahkan, inovasi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) merupakan salah satu program dari BPOM untuk melayani dan melindungi masyarakat. Dengan lomba tersebut, Badan POM dan Pramuka Jabar ingin memberikan informasi mengenai pemahaman obat dan makanan kepada masyarakat melalui karya generasi muda.

“Pada hari ini berkaitan dengan inovasi yaitu lomba film pendek yang nanti bisa disebarkan di beragam media dan dilaksanakan di seluruh Jawa Barat, di antara anggota Pramuka Penegak, Pandega, dan yang berkebutuhan khusus,” ucapnya.

Kegiatan lomba ini juga mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut didapatkan berkat 1.095 kreativitas yang tercipta dari para anggota Pramuka se-Jabar.

“Lomba ini adalah suatu pencapaian MURI dari banyaknya 1.095 kreativitas sudah tercipta dari anggota kepramukaan Kwarda Jawa Barat. Ini sangat membanggakan. Mudah-mudahan menjadi inspirasi bahwa kita kaum muda, apalagi anggota Pramuka, adalah penerus bangsa,” ucapnya.

(Dws)