Tutup
PenaRagam

Ekowisata Cimenteng di Kota Cimahi Resmi Digarap

×

Ekowisata Cimenteng di Kota Cimahi Resmi Digarap

Sebarkan artikel ini
Ekowisata Cimenteng di Kota Cimahi Resmi Digarap
plt walikota cimahi ngatiyana tengah meletakan batu pertama destinasi wisata cimenteng, Senin (29/11/21)

PenaKu.IDEkowisata Cimenteng di Kota Cimahi resmi dimulai dengan ditandainya peletakan batu pertama oleh Pelaksana tugas (Plt) Ngatiyana pada pembangunan kawasan ekowisata Cimentang tersebut pada Senin (29/11/21).

Pembanguan Ekowisata Cimenteng digagas oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi yang berlokasi di RW 12, Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Ngatiyana menuturkan di tengah tingginya tingkat kerusakan lingkungan karena aktivitas manusia, termasuk aktivitas pariwisata, konsep ekowisata menawarkan solusi untuk pengembangan sektor wisata yang beretika lingkungan.

Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Ngatiyana melanjutkan, ide dan pemikiran membangun ekowisata di Kota Cimahi bukanlah hal yang baru. Rencana pembangunan Ekowisata Cimentang dimulai pada tahun 2019 dengan dokumen Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh DISPARBUD Provinsi Jawa Barat, namun karena adanya beberapa kendala pekerjaan fisik terhambat dan akhirnya bisa direncanakan kembali pada tahun 2021.

Terlambatnya pembangunan fisik dari rencana tahun 2019 ke 2021, ujar Ngatiyana, mengharuskan perubahan review DED baik dari segi penganggaran maupun desain konstruksi, oleh karena hal tersebut sehingga berpengaruh terhadap jadwal pelaksanaan pembangunan yang bergeser pada akhir tahun.

Adapun pagu pembangunan tersebut senilai 3,1 miliar dengan lama pengerjaan selama 45 hari sampai dengan tanggal 30 Desember 2021.

Ngatiyana menyebutkan bahwa peletakan batu pertama memiliki makna filosofis yang dalam.

“Peletakan batu pertama pembangunan sebuah proyek perlu kita maknai sebagai peletakan “fondasi berfikir” dan “landasan pijak” untuk memulai langkah-langkah besar dan merealisasikan gagasan-gagasan brilian demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

“Kegiatan ekowisata merupakan bagian dari industri pariwisata yang secara langsung memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, serta menikmati pengalaman alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal,” sambung dia.

Ekowisata Cimenteng Libatkan Warga

Ia menyebut bahwa dalam pengelolaannya, Ekowisata Cimenteng akan memegang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang berkontribusi terhadap kegiatan konservasi alam dan budaya dengan melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaannya.

Ngatiyana menilai tujuan dibangunnya Destinasi Wisata Cimenteng adalah untuk melestarikan budaya, untuk kepentingan masyarakat, khususnya untuk mengundang wisatawan baik dalam dan luar kota Cimahi.

“Mudah-mudahan dengan dibukanya Ekowisata Cimenteng ini dapat mengembangkan usaha khususnya bidang jasa dan perdagangan yang mendukung industri pariwisata itu sendiri. Hal ini juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. UMKM dapat turut memasarkan produknya disini,” lanjut Ngatiyana.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Budi Raharja, menyatakan bahwa pembangunan destinasi wisata Ekowisata Cimenteng ini dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang didanai dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

“Hal ini sebagai stimulan agar masing-masing daerah mampu mengembangkan pariwisatanya khsususnya pada prioritas pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan sisi konseptual Ekowisata Cimenteng merupakan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan, yakni alam dan budaya, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah lokal.

Konsep ekowisata melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan dan pengelolaannya.

“Pemberdayaan masyarakat destinasi pariwisata memainkan peranan penting untuk mewujudkan masyarakat yang sadar wisata,” ujar Budi.

Budi juga mengungkapkan komitmen Pemerintah Daerah Kota Cimahi untuk terus berupaya melakukan pembinaan sekaligus memperkenalkan dan memperkuat “branding” melalui pengembangan obyek wisata di Kota Cimahi.

“Dengan branding atau citra yang kuat, tentu keberadaan destinasi wisata di Kota Cimahi akan semakin dikenal masyarakat dan wisatawan,” katanya.

Dia berharap melalui pembangunan Ekowisata Cimenteng, pariwisata Kota Cimahi bisa lebih dikenal dan semakin banyak wisatawan berkunjung ke obyek-obyek wisata yang ada,” pungkasnya.

**