Tutup
Pemerintahan

Efisiensi Anggaran, Apdesi Kabupaten Bogor Malah Minta Mobil Dinas

×

Efisiensi Anggaran, Apdesi Kabupaten Bogor Malah Minta Mobil Dinas

Sebarkan artikel ini
Efisiensi Anggaran, Apdesi Kabupaten Bogor Malah Minta Mobil Dinas
Ilustrasi (foto: istimewa)

PenaKu.ID – Disaat Presiden Indonesia Prabowo Subianto perintahkan berhemat anggaran untuk mendukung Swasembada Pangan dan Energi, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor malah minta mobil Dinas jenis Toyota Avanza.

Penuturan Ketua APDESI Kabupaten Bogor

Mengutip bogor-kita.com, dalam berita tersebut mengangkat judul ‘Apdesi Minta Mobil Desa ke Pemkab Bogor’.

Menurut Abdul Azis Anwar sebagai Ketua APDESI Kabupaten Bogor, ia meminta Pemkab Bogor memfasilitasi kembali Mobil Desa di era Bupati dan Wakil Bupati Bogor, yaitu Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi (Jaro Ade).

Dan ia menuturkan, bahwa di kala Pemerintah Kabupaten Bogor sebelumnya yaitu Ade Yasin dan Iwan Setiawan, seluruh desa diberikan mobil Siaga Desa yang dinamai Mobil Gercep.

“Terakhir desa mendapatkan bantuan mobil Gercep di era Bupati Ade Yasin -Iwan Setiawan. Kenapa tidak kita mengusulkan adanya penambahan mobil operasional desa,” ujar Ketua APDESI Kabupaten Bogor dikutip dari bogor-kita.com, Jumat (14/2/25).

Menurut dia, kendaraan desa yang sudah ada saat ini dinilai sudah tua. Sehingga, Ketua APDESI Kabupaten Bogor meminta kepada Pemkab Bogor memberikan mobil desa berjenis Toyota Avanza.

“Adanya penambahan mobil operasional desa baru sebatas usulan. Untuk Mobil operasionalnya bisa jenis Toyota Avanza,” ucap Abdul Azis Anwar.

Masih penuturan Ketua APDESI Kabupaten Bogor, ia menyinggung bahwa pengadaan mobil untuk desa tersebut dinilai demi kepentingan masyarakat. Dan ia mengaku iri atas mobil operasional yang dimiliki camat hingga sekcam.

“Camat mobilnya baru, sekcam mobilnya baru. Kenapa tidak mobil operasional desa ditambah menjadi dua unit,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto Minta Berhemat Anggaran

Sementara itu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2025 menyampaikan, fokus anggaran adalah untuk mendukung program swasembada pangan dan energi, serta terobosan teknologi. Prabowo akan mencoret anggaran di luar hal tersebut.

“Saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang bersifat seremonial upacara, ulang tahun ini, ulang tahun itu, hari ini, hari itu, tidak kita anggarkan. Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun, laksanakan sederhana di kantor, di ruangan, kalau perlu 15 orang, sisanya Vicon (video conference),” kata Prabowo Subianto.

Menurut Presiden Indonesia ke-8 tersebut, ia pun menyampaikan mengurangi anggaran perjalanan dinas kementerian dan badan. Menurutnya, Indonesia bisa menghemat puluhan triliun dan digunakan untuk pembangunan.

“Perjalanan dinas, dikurangi. Saya potong setengah. Dengan setengah, kita bisa hemat Rp 20 triliun lebih. Kalau kita hitung, Rp 20 triliun, berapa puluh ribu gedung sekolah yang bisa kita perbaiki,” ucapnya.

Lalu Prabowo Subianto menegaskan serius dalam penghematan anggaran tersebut. Dia meminta kepada jajarannya untuk patuh.

“Saya katakan benar-benar, bahwa saya sangat serius dalam hal ini. Saya minta loyalitas semua menteri, semua kepala badan, untuk patuh dalam hal ini,” pungkasnya.

Pandangan Pengamat terhadap Ketua Apdesi Kabupaten Bogor

Salah satu Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Founder Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) Yusfitriadi, menanggapi permintaan Ketua APDESI Kabupaten Bogor tersebut.

“Aneh juga Ketua Apdesi ini, ditengah semua instansi sedang melakukan efisiesi anggaran, malah meminta mobil, yang sama sekali tidak ada urgensinya,” kata Yusfitriadi saat dikonfirmasi penaku.id, Jum’at (14/2025).

Tidak hanya itu, lanjut dia, ketika desa masih membutuh mobil dari pemerintah, terlihat sekali desa tersebut tidak berdaya dan jauh dari kategori desa yang berhasil.

“Berarti kinerja Ketua Apdesi, seluruh Kepala Desa dan Aparaturnya dipertanyakan kinerjanya. Padahal sudah banyak contoh di Indonesia ini, desa yang sudah berdaya bahkan bisa mengelola anggaran sendiri setiap tahun,” ujarnya.

Terakhir ia mengatakan, memang spirit ketua Apdesi tersebut sangat lemah dalam membangun desa berdaya, bahkan jangan-jangan suka sekali menghambur-hamburkan anggaran bukan untuk kepentingan rakyat.

“Seperti tahun lalu yang pelesiran ke Bali dengan menggunakan anggaran yang cukup besar. Mungkin bisa jadi sesuatu jika uang tersebut dialokasikan untuk warga,” pungkasnya.

Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News

**