PenaKu.ID – Bencana alam menghantam wilayah selatan-tengah Vietnam pada November 2025, meninggalkan jejak kehancuran yang mendalam. Hingga Sabtu (22/11/2025), tim penyelamat masih berpacu dengan waktu mencari belasan korban hilang.
Otoritas setempat mengonfirmasi sedikitnya 55 orang meninggal dunia, menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu banjir paling mematikan di tahun tersebut. Hujan deras tanpa henti sejak akhir Oktober telah meluluhlantakkan infrastruktur dan kawasan pemukiman.
Pariwisata Banjir di Vietnam
Dampak banjir tidak hanya dirasakan warga lokal, tetapi juga sektor pariwisata. Kota pesisir populer seperti Nha Trang mengalami genangan parah, sementara tanah longsor terjadi di kawasan dataran tinggi Da Lat.
Kementerian Lingkungan Hidup Negara tersebut mencatat Provinsi Dak Lak sebagai wilayah terparah dengan lebih dari dua lusin korban jiwa. Upaya distribusi bantuan pun terhambat karena banyaknya akses jalan yang terputus.
Krisis Listrik dan Kerugian Ekonomi Akibat Banjir di Vietnam
Selain korban jiwa, bencana ini memicu krisis energi. Sekitar 300.000 warga masih hidup tanpa aliran listrik hingga akhir pekan ini. Secara akumulatif, bencana alam di Vietnam sepanjang tahun ini telah menelan kerugian ekonomi lebih dari US$2 miliar.
Para ahli klimatologi memperingatkan bahwa perubahan iklim di kawasan Asia Tenggara semakin memperburuk frekuensi cuaca ekstrem seperti ini.**












