PenaKu.ID ►—Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang transportasi umum.
Hal ini ia nyatakan usai menggelar rapat bersama PT MRT di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022).
“Kami melihat, ini (akuisisi) adalah sebuah peluang untuk meningkatkan ridership (jumlah penumpang). Karena, existing ridership PT KCI (melalui kereta rel listrik/KRL) ada sekitar 1,7 juta per hari,” sebutnya.
Kata Ismail, melalui akuisisi itu, PT MRT hendak membuat kebijakan yang lebih dominan seperti mengatur integrasi rute dan integrasi moda.
Menurut dia, pengakuisisian tersebut tak akan menyentuh aspek pembangunan infrastruktur. Sebab, pembangunan itu kini tengah berjalan.
“(Pembangunan) infrastruktur kan sudah jalan. Mengenai bagaimana ini (pengakuisisian) bisa dioptimalkan sebenarnya khusus di integrasi rute dan integrasi moda,” tuturnya.
Untuk diketahui, rencana akuisisi itu tercantum dalam proyeksi pengajuan penyertaan modal (PMD) senilai Rp 1,7 triliun dalam APBD DKI Jakarta tahun 2023.
Ketua Komisi B DPRD DKI: PT MRT akan ajukan PMD
Menurut Ismail, PT MRT Jakarta akan mengajukan PMD tersebut karena berencana mengakuisisi PT KCI, anak perusahaan PT KAI.
“Kaitan dengan pengusulan PMD Rp 1,7 triliun ini, konteksnya rencana PT MRT untuk mengakuisisi PT KCI,” ujar Ismail.
“Dengan akuisisi tersebut, maka paling tidak 51 persen saham dari PT KCI itu dimiliki oleh PT MRT,” sambung dia.
Ismail menuturkan, PT MRT Jakarta berencana mengakuisisi PT KCI untuk memperlancar proses integrasi moda transportasi oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Adapun PT MITJ merupakan perusahaan patungan PT MRT Jakarta dengan PT KAI yang dibentuk untuk mengintegrasikan transportasi di Jabodetabek.
Berdasarkan informasi di situs web PT MITJ, PT MRT Jakarta merupakan pemilik saham mayoritas, yakni 51 persen, sedangkan PT KAI memiliki 49 persen saham PT MITJ.
“Itu kan terkait dengan integrasi rute dan integrasi moda, kan kita punya konsep itu (integrasi). Kalau saham kita dominan di sana (PT KCI), maka nanti kita bisa membuat kebijakan itu (integrasi),” tutur Ismail.
“Kalau saham kita sudah 51 persen, berarti kita punya power untuk membuat kebijakan yang mendukung integrasi rute,” imbuh dia.
Meskipun demikian, Ismail mengatakan, berdasarkan penjelasan PT MRT Jakarta, proses akuisisi itu masih membutuhkan waktu yang lama.
PT MRT Jakarta masih menunggu respons dari PT KAI.
Dalam kesempatan itu, Ismail berharap PT KAI menganggap serius rencana akuisisi PT KCI oleh PT MRT Jakarta.
Dengan demikian, PT MRT Jakarta bisa mempercepat akuisisi itu.
**