PenaEkonomi

Divergen dalam Trading Forex dan Saham: Peluang yang Perlu Diperhatikan oleh Trader

×

Divergen dalam Trading Forex dan Saham: Peluang yang Perlu Diperhatikan oleh Trader

Sebarkan artikel ini
Divergen dalam Trading Forex dan Saham: Peluang yang Perlu Diperhatikan oleh Trader
Divergen dalam Trading Forex dan Saham: Peluang yang Perlu Diperhatikan oleh Trader/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Dalam dunia trading, baik itu forex maupun saham, divergen menjadi salah satu indikator yang kerap menjadi perhatian utama para trader.

Secara sederhana, sinyal ini terjadi ketika harga aset, indikator utama, atau indeks bergerak berlawanan arah dengan indikator tambahan seperti osilator atau indeks pembanding lainnya.

Kondisi ini dianggap sebagai sinyal potensial untuk pembalikan arah harga, sehingga trader cenderung memanfaatkan peluang ini untuk mencari keuntungan.

Misalnya, pada chart forex, terlihat pasangan mata uang EUR/USD mengalami penurunan harga, namun batang histogram pada indikator MACD justru menunjukkan kenaikan.

Perbedaan arah ini menandakan kemungkinan besar harga akan segera berbalik. Tidak hanya dalam forex, indikator ini juga relevan dalam pasar saham.

Sebagai contoh, ketika indeks DJIA 30 tetap berada dalam tren naik, namun harga saham IBM (NYSE:IBM) justru merosot, investor mungkin melihat ini sebagai peluang untuk membeli saham dengan harga murah menjelang pembalikan ke tren naik.

Kenapa Divergen Penting dalam Analisa Teknikal ?

Trader sering kali lebih memprioritaskan kondisi divergen dibandingkan konvergen karena potensi keuntungannya lebih besar.

Divergen menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian antara pergerakan harga dan indikator teknikal, yang sering kali menjadi pertanda perubahan sentimen pasar.

Ketika divergen terjadi, trader dapat memanfaatkan kondisi ini dengan menyesuaikan strategi mereka, seperti memasuki posisi beli ketika harga mendekati level support.

Jenis-Jenis Divergen yang Perlu Dipahami

Positif

Kondisi ini terjadi ketika harga aset menunjukkan penurunan, tetapi indikator osilator seperti MACD atau RSI justru menunjukkan kenaikan. Hal ini sering kali menandakan bahwa tekanan jual mulai melemah, sehingga pembalikan arah ke tren naik mungkin terjadi.

Negatif

Sebaliknya, indikator negatif muncul ketika harga aset terus naik, namun indikator teknikal menunjukkan penurunan. Situasi ini mengindikasikan bahwa tren naik mulai kehilangan momentum, dan kemungkinan harga akan segera berbalik ke arah bawah.

Dengan memahami pola ini, trader dapat mengambil keputusan yang lebih matang dan memanfaatkan peluang pembalikan harga dengan lebih efektif.

Namun, penting untuk selalu mengonfirmasi sinyal divergen dengan alat analisis teknikal lainnya untuk meminimalkan risiko.

**