PenaKu.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta Jawa Barat mengakui karena keterbatasan armada pangangkut menyebabkan belum bisa teratasinya secara maksimal permasalahan sampah di Purwakarta.
“Dari total estimasi produksi sampah harian sebesar 460 ton se- Kabupaten Purwakarta hanya sekitar 160 ton yang mampu diangkut oleh armada DLH,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungak Hidup Purwakarta, Kosasih, Selasa (12/8/2025).
Dia mengakui terdapat ratusan ton sampah yang belum bisa terangkut setiap harinya akibat keterbatasan armada pengangkut.
“Saat ini kami hanya memiliki 72 armada yang terdiri dari 40 unit truk dan mobil pickup. Dari jumlah tersebut, hanya 40% yang masih layak pakai,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjutnya, Dinas Lingkungak Hidup Purwakarta tengah mengupayakan penambahan 100 armada baru, baik melalui pengajuan ke pemerintah pusat maupun dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Kosasih menegaskan, bahwa upaya ini mendesak dilakukan agar penanganan sampah di Purwakarta bisa lebih maksimal.
Dinas Lingkungak Hidup Purwakarta Beberkan Volume Sampah
Dijelaskan, diperkirakan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) mencapai 160,4 ton per hari. Angka ini terbagi menjadi beberapa, dengan 130,6 ton per hari berasal dari sampah domestik rumah tangga, dan 23,8 ton per hari dari sampah swasta yang telah berkolaborasi dengan pihak daerah.
“Peningkatan sampah pasti terjadi di setiap kegiatan, misalnya di acara kuliner, itu kisaran 5 kubik per minggu, dan di tahun baru bisa mencapai 8 sampai 9 kubik, hitungannya mulai dari jam 7 malam sampai jam 1 malam,” ujarnya.
Meskipun DLH telah melakukan upaya dalam menangani masalah sampah, estimasi per kubik masih belum memiliki timbangan yang akurat. Pasalnya, kapasitas truk sampah yang beroperasi berukuran sekitar 5 hingga 6 kubik. Sementara total armada pengangkutan sampah mencapai hampir 63 unit dengan mobil kecil.
Pelayanan yang baru dapat dilayani sekitar 11 kecamatan, sementara 6 kecamatan lainnya belum terlayani karena kendala armada dan pegawai yang terbatas. ***
