PenaKu.ID – Terjadinya penurunan debit air Sungai Cijanggel Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat membuat PT PMgS atau Perdana Multiguna Sarana terpaksa harus melayani pelanggannya secara bergiliran.
Diberitakan sebelulmnya, sejumlah warga Kompeks Villa Cilame Indah, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan layanan air PT Perdana Multiguna Sarana (PMGS) sering mati.
Menanggapi persoalan tersebut, Manager Umum PT PMGS KBB, Muhamad Arif menjelaskan, saat ini salah satu sumber air bersih PT PMGS tengah mengalami penurunan debit air akibat dari musim kemarau yang terjadi hampir tiga bulan lamanya.
“Di sumber air Cijanggel debitnya sudah mulai mengecil, kebetulan Kompleks Cilame Indah itu sumbernya dari sana. Akhirnya kami mengambil langkah semacam penjadwalan untuk beberapa titik,” katanya saat ditemui. Jum’at, (19/8/2022).
Selain musim kemarau, Arif menuturkan bahwa pemicu matinya aliran air ke warga tersebut adalah adanya bencana alam di area Sungai Cijanggel, Kecamatan Cisarua beberapa waktu lalu.
“Karena ada kejadian (bencana) alam sekali saja akan terganggunya itu malahan bisa sampai kurang lebih seminggu, karena akan berdampak pada kualitas dan kuantitas. Dengan kualitas airnya kotor,” tuturnya.
PT PMgS Imbau Warga Siapkan Penampung
Dengan kualitas air kotor, menurutnya, pihaknya harus melakukan treatment khusus lebih dulu yang akan memakan waktu sekitar empat hari lamanya.
“Karena kalau kita distribusikan langsung itu akan menyebabkan komplenan pelanggan yang lebih luas, makanya kita harus lakukan treatment dulu. Kalau bahasa langsungnya itu air dibuang dulu,” ujarnya.
Ia selalu mengimbau, melalui customer service agar saat musim kemarau tiba para pelanggan menyiapkan wadah penampungan air cadangan yang lebih besar supaya pengangkutan bisa optimal.
“Terkadang pelanggan juga ada yang tidak punya wadah yang cukup besar seperti toren bahkan ada yang hanya pakai ember untuk tandon,” pungkasnya.
**