PenaKu.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China menegaskan bahwa pengerahan kapal-kapal militernya di perairan Asia Timur merupakan tindakan yang sah dan sesuai dengan kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif.
Pernyataan ini disampaikan juru bicara Kemenlu Negeri Tirai Bambu, Lin Jian, pada Jumat (5/12/2025), menanggapi laporan peningkatan aktivitas militer Beijing di tengah memanasnya hubungan dengan Tokyo.
Kerja Sama China-Rusia Melawan Provokasi
Pengerahan lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai di wilayah dari Laut Kuning hingga Laut China Selatan ini disebut tidak perlu direspons berlebihan.
Lin Jian juga menyinggung hasil pertemuan antara Menlu Negeri Tirai Bambu Wang Yi dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Moskow. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama guna mencegah tindakan provokatif dari kelompok sayap kanan Jepang yang dinilai mengancam stabilitas kawasan.
Protes China Terhadap Jepang dan Taiwan
Peningkatan pengerahan kapal militer ini terjadi setelah Negeri Tirai Bambu memanggil Duta Besar Jepang untuk memprotes pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang menyebut Jepang dapat merespons secara militer jika Taiwan diserang.
Negeri Tirai Bambu juga dikabarkan geram dengan rencana Taiwan menambah anggaran pertahanannya sebesar US$ 40 miliar. Kapal perang Negeri Tirai Bambu dilaporkan melakukan simulasi serangan terhadap kapal asing sebagai persiapan menghadapi potensi konflik.**











