Ekonomi

Cara Kerja Saham: Memahami Potensi Keuntungan dan Risikonya

×

Cara Kerja Saham: Memahami Potensi Keuntungan dan Risikonya

Sebarkan artikel ini
Cara Kerja Saham: Memahami Potensi Keuntungan dan Risikonya
Cara Kerja Saham: Memahami Potensi Keuntungan dan Risikonya/(pixabay)

PenaKu.ID – Investasi saham menjadi salah satu instrumen yang paling populer untuk mengembangkan aset dalam jangka panjang. Namun, sebelum terjun ke dalamnya, penting untuk memahami cara kerja saham beserta potensi keuntungan yang ditawarkan.

Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan seseorang atau badan atas sebagian kecil dari sebuah perusahaan. Dengan membeli saham, Anda secara tidak langsung menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.

Harga saham di pasar modal bergerak sangat dinamis setiap harinya. Pergerakan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja fundamental perusahaan (laba, utang, inovasi), kondisi ekonomi makro, sentimen pasar, hingga kebijakan pemerintah. Ketika kinerja perusahaan baik dan prospeknya cerah, permintaan terhadap sahamnya akan meningkat, sehingga harganya pun ikut naik.

Potensi Keuntungan dari Investasi Cara Kerja Saham

Ada dua sumber keuntungan utama dari investasi saham. Pertama adalah capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Investor mendapatkan keuntungan ini ketika menjual sahamnya di harga yang lebih tinggi dari saat membelinya.

Kedua adalah dividen, yaitu pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham. Besaran dividen biasanya diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menjadi daya tarik bagi investor jangka panjang.

Memahami Risiko Cara Kerja Saham

Di balik potensi keuntungan yang besar, investasi saham juga memiliki risiko yang sepadan, yaitu capital loss. Risiko ini terjadi ketika investor terpaksa menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga belinya.

Selain itu, ada juga risiko likuiditas, di mana saham sulit dijual karena sedikitnya peminat di pasar. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi, calon investor wajib melakukan riset mendalam dan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan potensi kerugian.**