Ekonomi

Bitcoin Terjun Bebas: Harga di Bawah $100.000, Apa Penyebab Badai Kripto Ini?

×

Bitcoin Terjun Bebas: Harga di Bawah $100.000, Apa Penyebab Badai Kripto Ini?

Sebarkan artikel ini
Bitcoin Terjun Bebas: Harga di Bawah $100.000, Apa Penyebab Badai Kripto Ini?
Bitcoin Terjun Bebas: Harga di Bawah $100.000, Apa Penyebab Badai Kripto Ini?/(pixabay)

PenaKu.ID – Bitcoin (BTC) atau uang elektronik kembali memasuki fase bear market yang signifikan pada Selasa (4/11/2025), mengubur optimisme investor yang baru saja merayakan rekor tertinggi sepanjang masa beberapa pekan lalu. Aset kripto utama ini anjlok, diperdagangkan di bawah level psikologis US$100.000 untuk pertama kalinya sejak pertengahan tahun, menandai penurunan lebih dari 20% dari puncaknya di US$126.200 pada 6 Oktober.

Fenomena “Uptober”, yang biasanya menandai bulan bullish bagi kripto, tahun ini gagal terwujud. Uang elektronik justru mencatatkan kerugian bulanan pertamanya di bulan Oktober dalam tujuh tahun terakhir, sebuah sinyal peringatan dini yang diabaikan banyak pihak.

‘Uptober’ Gagal dan Sentimen Bitcoin Anjlok?

Tekanan jual pada Selasa terjadi bersamaan dengan pelemahan di pasar aset berisiko secara umum. Pasar saham juga rontok, dipicu oleh kekhawatiran valuasi dan laporan keuangan yang mengecewakan.

Indeks sentimen pasar kripto kini anjlok ke level 21, menunjukkan “ketakutan ekstrem”. Analis mencatat bahwa level ini sebelumnya memicu rebound, namun kali ini pasar tampak jauh lebih rapuh dan jatuh lebih dalam.

Faktor Makro dan Likuidasi Massal Bitcoin

Hambatan bagi Bitcoin telah menumpuk selama beberapa pekan. Salah satu pemicu utama adalah likuidasi massal yang terjadi pada 10 Oktober, di mana posisi long senilai US$19 miliar (beberapa perkiraan menyebut US$30 miliar) dilikuidasi dalam 24 jam.

Selain itu, ketidakpastian kebijakan The Fed menjadi faktor utama. Pernyataan Jerome Powell yang ragu-ragu mengenai pemangkasan suku bunga Desember menekan aset berisiko seperti Bitcoin, yang belum memiliki katalis kuat seperti tren AI di pasar saham.**