Tutup
PenaSosial

Bimtek KATA BEDAS untuk Keluarga Tangguh Bencana

×

Bimtek KATA BEDAS untuk Keluarga Tangguh Bencana

Sebarkan artikel ini
Bimtek KATA BEDAS untuk Keluarga Tangguh Bencana
ilustrasi

PenaKu.IDBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung tengah gencar melakukan bimbingan dan teknik (bimtek) KATA BEDAS atau keluarga tangguh bencana pada daerah aliran sungai.

Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, mengatakan KATA BEDAS merupakan upaya inovasi dan terobosan yang menjadi titik berat BPBD dalam pra-bencana.

Hal itu di antaranya memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pelaksanaan bimbingan teknik maupun pelatihan berkaitan dengan kebencanaan di lingkungan sekitar.

“Upaya yang dilakukan BPBD dengan memberikan edukasi kepada masyarakat  pra bencana, dimulai dengan pelaksanaan Bimtek maupun pelatihan- pelatihan seperti pada Pelaksanaan Bimtek keluarga Tangguh Bencana pada daerah aliran sungai (KATA BEDAS) seperti yang  dilaksanakan di Kecamatan Cikancung selama empat hari,” ujar Uka, Senin (23/05/22).

Bimtek KATA BEDAS yang dilaksanakan BPBD ini, juga merupakan edukasi kepada warga yang ada di daerah rawan bencana.

Selain itu, terang Uka, BPBD juga melaksanakan bimtek desa tangguh bencana (Destana), yang saat ini dilaksanakan di Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi, Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

“Diharapkan dengan adanya pelaksanaan bimtek KATA BEDAS ini masyarakat bisa lebih dini untuk mengenali potensi bencana. Mulai dari potensi bencana longsor, gerakan tanah maupun banjir bandang,” kata Uka Suska.

Melalui Bimtek Kata BEDAS ini, keluarga atau warga yang dilibatkan bisa menyampaikan informasi atau edukasi kebencanaan kepada anggota keluarganya dan warga di sekitarnya dalam upaya mengurangi risiko bencana di saat menghadapi potensi bencana.

“Minimal mereka paham di saat menghadapi bencana. Termasuk peranan ibu dalam meningkatkan kewaspadaan dini dalam menghadapi potensi bencana, juga sangat penting untuk menyelamatkan anggota keluarganya maupun anak-anaknya di rumah,” katanya.

KATA BEDAS Harus Menyebar ke Pelosok

Uka Suska berharap dalam pelaksanaan bimtek Kata Bedas ini dapat berkelanjutan dan bisa dilaksanakan di sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung.

“Dengan sasaran desa-desa atau  kecamatan yang rawan bencana, yang jelas  pelaksanakan bimtek Kata Bedas, secara bertahap akan terus dilakukan,” terangnya.

Sementara itu, untuk mendeteksi dini potensi bencana pihaknya berencana untuk memasang CCTV  di daerah rawan bencana, di antaranya, di hulu Sungai Citarum dan anak-anak sungai, selain di kawasan yang rawan banjir maupun bencana lainnya.

“Tak hanya itu, BPBD juga berkeinginan untuk memiliki drone untuk memantau lokasi bencana, mulai bencana banjir, longsor maupun pergerakan tanah, hal itu untuk memudahkan pendataan atau assessment di saat terjadi bencana,” ungkap Uka Suska.

Menurutnya, pascabencana, bukan hanya tanggungjawab BPBD saja, termasuk sejumlah pihak lainnya. Di antaranya, ada keterlibatan dinas sosial, dinas pertanian, dinas permukiman, kawasan perumahan dan pertanahan, dinas pekerjaan umum dan tata ruang, dinas ketahanan pangan dan pihak lainnya.

“Termasuk masyarakat dan media juga turut terlibat, di saat pascabencana,” kata Uka.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *