PenaKu.ID – Kondisi kesehatan Muhammad Risky Al Fajri, seorang bayi berusia 1 tahun 7 bulan asal warga Kampung Babakan, RT 03/RW 08, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kini berangsur membaik.
Anak ke dua dari pasangan dua bersaudara tersebut, dinyatakan mengalami gizi buruk saat menjalani perawatan yang intensif dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian pada RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr. Supriyanto mengatakan, balita gizi buruk tersebut telah mendapatkan perawatan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, sejak tanggal 10 sampai 16 Juli 2024 dengan kondisi yang memprihatinkan.
“Saat tiba di rumah sakit ini, Muhammad Risky memiliki berat badan 6,4 kilogram dengan kondisi kurang bagus, HB (hemoglobin) rendah dan kita rawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit),” kata dr Supri kepada PenaKu.ID, Jumat (19/07/2024).
Lanjut dia, setiba di rumah sakit petugas medis langsung memberikan tindakan medis secara intensif kepada balita gizi buruk tersebut. Sehingga, kondisi kesehatan balita gizi buruk tersebut berangsur membaik.
“Waktu datang ke sini, memang kondisi kesehatannya mengkhawatirkan yah. Namun, setelah mendapatkan transfusi darah dan perbaikan gizi selama dirawat di rumah sakit, akhirnya kondisinya membaik,” ungkapnya.
“Sedangkan penanganan yang dilakukan sesuai kondisi saat itu. Karena HB-nya rendah berarti kan HB ini sangat vital, bagaimana orang bisa bertahan karena HB-nya cukup, kita transfusi darah, perbaikan asupan gizinya, kecukupan cairannya,” tandasnya.
Balita Gizi Buruk Bisa Pulang
Setelah mendapatkan perawatan tim medis, tepat pada 16 Juli 2024, Muhammad Risky sudah bisa pulang bersama orang tuanya dengan kondisi membaik. Dan untuk biaya perawatan pasien di tanggung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
“Saat pulang itu, HB-nya 9 sekian, berat badan 7 kilogram lebih, bisa makan banyak dan selanjutnya akan dikontrol lagi,” bebernya.
Untuk itu, ia mengaku selama Muhammad Risky dirawat di rumah sakit tersebut, ia telah mengedukasi orang tuanya agar kembali datang ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, sesuai dengan jadwal kontrol.
“Hal ini, harus dilakukan agar dokter anak dapat memantau kondisi perkembangan bayi tersebut, agar tidak terjadi gangguan kesehatan lagi,” pungkasnya.
***