PenaKu.ID – Banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra dan sejumlah wilayah di Indonesia pekan ini telah memicu krisis kemanusiaan yang mendalam. Media internasional, termasuk Barron’s (AS), Arab News (Arab Saudi), dan The Guardian (Inggris), menyoroti tingkat keparahan bencana ini.
Berdasarkan laporan, total korban tewas banjir Indonesia kini telah mencapai 632 jiwa, dengan 2.600 orang luka-luka, dan 472 lainnya masih dinyatakan hilang, sebagaimana dirilis oleh The Guardian. Bencana ini adalah dampak gabungan dari hujan monsun lebat, siklon tropis, dan diperparah oleh dugaan eksploitasi alam besar-besaran.
Dampak Ekonomi Akibat Korban Tewas Banjir Indonesia
Lebih dari 3,2 juta orang dilaporkan terdampak langsung oleh bencana ini. Salah satu wilayah paling terpukul, Aceh, kini menghadapi krisis pangan serius.
Harga sayur-mayur dilaporkan naik hingga tiga kali lipat, dan pasar-pasar kehabisan pasokan beras. Lembaga bantuan Islamic Relief memperingatkan risiko kelaparan tinggi jika jalur pasokan makanan tidak segera dipulihkan dalam tujuh hari.
Upaya Penyelamatan Korban Tewas Banjir Indonesia
Tim penyelamat dan tanggap darurat berjuang keras mencapai area terisolir, tetapi akses jalan yang putus menjadi kendala utama. Islamic Relief telah menyalurkan 12 ton bantuan makanan untuk mengatasi kekurangan pasokan di Aceh.
Pemerintah dan lembaga terkait didesak untuk memprioritaskan pemulihan infrastruktur logistik dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan secara merata kepada seluruh korban terdampak.**











