PenaKu.ID – Perbankan asal Korea Selatan menunjukkan ekspansi yang semakin agresif di Indonesia. Tak hanya memperkuat struktur permodalan, Bank Korsel juga aktif menggarap berbagai segmen mulai dari pembiayaan korporasi, ritel, hingga layanan perbankan digital.
Dalam satu dekade terakhir, entitas seperti PT Bank KB Indonesia Tbk, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS), dan PT Bank KEB Hana Indonesia mencatat pertumbuhan aset dan modal inti yang signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, persaingan di antara mereka cukup ketat. Bank Woori Saudara (BWS) memimpin dari sisi modal inti tier 1 sebesar Rp11,43 triliun dengan total aset Rp58,28 triliun. Sementara itu, Bank KB Indonesia, meski modal intinya di posisi ketiga (Rp6,56 triliun), justru mencatatkan total aset terbesar di antara bank Korea lainnya, yakni mencapai Rp83,63 triliun.
Bank Korsel Tidak Lagi Dipandang Pemain Kecil
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, pada Sabtu (18/10/2025), menilai bahwa perbankan asal Korea tidak bisa lagi dipandang sebagai pemain kecil. “Mereka kini masuk ke segmen menengah dengan struktur permodalan yang kuat,” ujarnya.
Menurut Azis, ekspansi ini ditopang oleh strategi efisiensi, digitalisasi yang konsisten, serta dukungan modal penuh dari induk usaha mereka di Korea. Modal besar ini menjadi penyangga penting di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Bank Korsel Mendukung Investasi Bilateral
Kehadiran bank-bank asal Negeri Ginseng ini memainkan peran penting dalam mendukung investasi dan perdagangan bilateral kedua negara. Mereka aktif dalam pembiayaan proyek, remitansi, dan trade finance, terutama di sektor strategis seperti otomotif, baterai kendaraan listrik, dan manufaktur teknologi tinggi.
Dengan arus investasi Korea yang terus meningkat ke Indonesia, yang juga didukung skema pinjaman pembangunan (ODA) dari Korea, ekspansi lembaga keuangan mereka diperkirakan akan terus berlanjut.**