PenaKu.ID – Perasaan bahwa diri sendiri paling baik atau paling benar adalah jebakan psikologis yang dapat berdampak negatif pada perkembangan pribadi dan hubungan sosial.
Meskipun kepercayaan diri itu penting, menjadikannya superioritas dapat menutup diri dari kritik, menghambat pembelajaran, dan pada akhirnya mengisolasi seseorang dari orang lain. Sikap ini seringkali didorong oleh ego yang berlebihan.
Dampak Negatif pada Hubungan Interpersonal saat Merasa Diri Paling Baik
Ketika seseorang merasa dirinya selalu benar atau paling baik, ia cenderung sulit menerima masukan atau melihat perspektif orang lain. Hal ini dapat merusak hubungan interpersonal, baik di lingkungan kerja maupun keluarga.
Kolaborasi menjadi sulit karena adanya resistensi terhadap ide-ide baru yang tidak berasal dari dirinya. Keengganan untuk mengakui kesalahan juga menjadi ciri khas dari jebakan ini.
Mendorong Rendah Hati tanpa Merasa Diri Paling Baik
Untuk menghindari bahaya ini, penting untuk mengembangkan sikap rendah hati dan rutin melakukan introspeksi. Mengakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan adalah langkah awal.
Kesediaan untuk belajar dari kesalahan dan pengalaman orang lain akan membuka peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, jauh lebih berharga daripada kepuasan semu dari merasa paling unggul.**






